Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mengerahkan sebanyak 1.600 personel polisi untuk pengamanan Imlek atau Tahun Baru China serta Perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 Imlek) 2014 di Kota Pontianak dan Singkawang.
"Masing-masing dikerahkan sebanyak 800 personel polisi untuk Kota Singkawang dan Kota Pontianak dengan tetap mengedepankan operasi kemanusiaan," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo seusai memimpin gelar pasukan pengamanan Imlek dan Cap Go Meh di Taman Alun Kapuas Pontianak, Kamis.
Arie menjelaskan, pihaknya siap mengamankan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di dua kota itu, untuk polres lainnya sifat pengamanannya imbangan saja.
"Kami imbau kepada warga Tionghoa yang akan merayakan Imlek dan Cap Go Meh agar tidak menyalakan mercon karena dilarang undang-undang, sementara kembang api boleh-boleh saja," kata Arie.
Arie menekankan, kepada personel polisi yang bertugas mengamankan Imlek dan Cap Go Meg agar lebih mengutamakan pencegahan, dan melakukan penindakan secara profesional terhadap pelaku kejahatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, Operasi Liong Kapuas 2014 digelar selama 17 hari, mulai 30 Januari hingga 15 Februari 2014.
"Pengamanan ini sifatnya operasi kemanusian, dengan lebih mengedepankan pendekatan kemanusian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama bagi warga Tionghoa yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh," ungkap Mukson.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, sepanjang Jalan Gajah Mada Pontianak (pecinan) sudah dipasang ribuan lampion (lampu) hias warna merah sehingga tampak semarak.
Kabid Humas Polda Kalbar juga menyatakan, pihaknya tetap melarang warga Tionghoa untuk membunyikan petasan pada malam Imlek dan lainnya, karena selain berbahaya, juga sudah dilarang oleh aturan.
(U.A057/Z004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Masing-masing dikerahkan sebanyak 800 personel polisi untuk Kota Singkawang dan Kota Pontianak dengan tetap mengedepankan operasi kemanusiaan," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo seusai memimpin gelar pasukan pengamanan Imlek dan Cap Go Meh di Taman Alun Kapuas Pontianak, Kamis.
Arie menjelaskan, pihaknya siap mengamankan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di dua kota itu, untuk polres lainnya sifat pengamanannya imbangan saja.
"Kami imbau kepada warga Tionghoa yang akan merayakan Imlek dan Cap Go Meh agar tidak menyalakan mercon karena dilarang undang-undang, sementara kembang api boleh-boleh saja," kata Arie.
Arie menekankan, kepada personel polisi yang bertugas mengamankan Imlek dan Cap Go Meg agar lebih mengutamakan pencegahan, dan melakukan penindakan secara profesional terhadap pelaku kejahatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, Operasi Liong Kapuas 2014 digelar selama 17 hari, mulai 30 Januari hingga 15 Februari 2014.
"Pengamanan ini sifatnya operasi kemanusian, dengan lebih mengedepankan pendekatan kemanusian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama bagi warga Tionghoa yang merayakan Imlek dan Cap Go Meh," ungkap Mukson.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, sepanjang Jalan Gajah Mada Pontianak (pecinan) sudah dipasang ribuan lampion (lampu) hias warna merah sehingga tampak semarak.
Kabid Humas Polda Kalbar juga menyatakan, pihaknya tetap melarang warga Tionghoa untuk membunyikan petasan pada malam Imlek dan lainnya, karena selain berbahaya, juga sudah dilarang oleh aturan.
(U.A057/Z004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014