Bandung (Antara Kalbar) - Dugaan adanya "anak emas" sehingga mendapat perlakuan khusus dalam serangkaian acara konvensi Partai Demokrat, dibantah.

"Tidak ada 'anak emas', semua (peserta konvensi capres Demokrat) sama (perlakuannya)," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan kepada Antara di Bandung, Rabu.

Hal itu disampaikan Ramadhan terkait pernyataan salah satu peserta konvensi Dino Pati Djalal yang mengancam mundur dari konvensi apabila ada "anak emas" dalam acara itu.

Ramadhan menilai pernyataan Dino bersifat hipotesis namun secara kenyataannya tidak ada seperti yang dinyatakan mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.

Menurut dia, Partai Demokrat memberikan kebebasan dan keterbukaan dalam konvensi itu sehingga tidak ada peserta yang menjadi "anak emas" lalu dipastikan menang dalam konvensi.

"Semua (peserta konvensi) berkompetisi secara adil. Saya di tim Gita (Wirjawan), lalu (kader partai) lainnya ada yang mendukung Pak Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Dahlan Iskan," ujarnya.

Menurut dia, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak memberikan arahan spesifik kepada kader harus mendukung siapa dalam konvensi. Yudhoyono menurut dia, memberikan kebebasan kadernya mendukung peserta konvensi asalkan sang figur bersih, cerdas, dan santun.

"Pemenang konvensi bukan ditentukan kader namun rakyat melalui survei sehingga tidak perlu saling serang," katanya.

Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal menegaskan akan mengundurkan diri dari konvensi apabila ada peserta yang dijadikan "anak emas" dalam acara itu.

"Setiap peserta harus diposisikan setara dan diperlakukan sama," kata Dino dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Selasa (4/2).

Dino mengatakan peserta konvensi yang mendapatkan banyak dukungan elit bukan berarti yang bersangkutan menjadi "anak emas" apalagi pemenang konvensi. Dukungan elit demokrat, menurut dia merupakan hak individu masing masing dan tidak mencerminkan sikap partai.

(T. Susilo)

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014