Sintang (Antara Kalbar) - Pengumuman CPNS K-2 telah resmi diumumkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Rabu 5 Februari 2014 melalui situs BKN dan Menpan. Di situs itu Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) hanya mengumumkan nama dan nomor peserta yang lolos, sebab jumlah peserta mencapai 600 ribu orang.
Namun informasi pengumuman hasil tes CPNS K-2 untuk wilayah Kabupaten Sintang belum diketahui secara pasti Sekda Kabupaten Sintang, Zulkifli HA. Dia mengatakan belum ada kejelasan informasi kapan diketahui lengkapnya untuk wilayah Sintang jumlah peserta CPNS K-2 yang lolos.
“Kami juga sedang menunggu. Tapi belum ada informasi yang sampai di kami. Entah apa masalahnya,†ungkapnya.
Sekda mengaku tidak khawatir dengan lamanya pelaksanaan pengumuman hasil tes CPNS K-2 ini. “Saya yakin ini mungkin hanya masalah teknis, pemerintah pusat masih menghitung-hitung lulusan. Tidak mungkin bisa ada permainan dalam pengumuman ini karena diawasi oleh KPK,†ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sintang, Ginidie juga mengaku bingung karena belum mendapat informasi kapan pengumuman tes CPNS K-2 di Sintang dilaksanakan.
Dia mengatakan pihaknya akan segera berkonsultasi dengan BKN untuk menanyakan mengapa hasil tes CPNS K-2 belum juga diumumkan. Ginidie meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan matang-matang dalam melaksanakan pengumuman hasil tes CPNS K-2.
Sebab, menurutnya, dalam tes CPNS K-2 kemarin, peserta hanya mencantumkan nomor tes dan tidak diberi alamat tugas dimana. Sehingga bisa jadi peserta tes yang berasal dari daerah lain diterima di daerah lain. Sementara peserta yang sudah mengabdi menjadi tenaga honorer di suatu daerah tidak diterima atau diterima di daerah lain. Ginidie mencontohkan di Desa Nanga Mentomoi, Kecamatan Ambalau ada dua tenaga guru honorer K-2 yang sudah mengabdi.
Dia khawatir kedua tenaga guru honorer K-2 ini tidak lulus di daerahnya tapi yang lulus justru berasal dari daerah lain. “Inikan kasihan mereka yang sudah mengabdi menjadi tenaga honorer di daerah kalau tidak lulus,†katanya.
Ginidie juga menyarankan ada regulasi yang mengatur agar seluruh tenaga honorer K-2 bisa diangkat menjadi PNS. Kalau pun tahun ini baru sebagian yang diangkat, pemerintah pusat wajib mempertimbangkan di tahun 2014 ini untuk mengangkat kembali tenaga honorer K-2 yang belum lulus tes CPNS K-2 di tahun 2013 lalu.
“Dalam pengumuman tes ini sebaiknya juga dilihat masa kerja tenaga honorer tersebut karena ada tenaga honorer yang sudah mengabdi belasan tahun. Kalau tidak diangkat dia bisa menjadi tenaga honorer seumur hidup,†tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Namun informasi pengumuman hasil tes CPNS K-2 untuk wilayah Kabupaten Sintang belum diketahui secara pasti Sekda Kabupaten Sintang, Zulkifli HA. Dia mengatakan belum ada kejelasan informasi kapan diketahui lengkapnya untuk wilayah Sintang jumlah peserta CPNS K-2 yang lolos.
“Kami juga sedang menunggu. Tapi belum ada informasi yang sampai di kami. Entah apa masalahnya,†ungkapnya.
Sekda mengaku tidak khawatir dengan lamanya pelaksanaan pengumuman hasil tes CPNS K-2 ini. “Saya yakin ini mungkin hanya masalah teknis, pemerintah pusat masih menghitung-hitung lulusan. Tidak mungkin bisa ada permainan dalam pengumuman ini karena diawasi oleh KPK,†ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sintang, Ginidie juga mengaku bingung karena belum mendapat informasi kapan pengumuman tes CPNS K-2 di Sintang dilaksanakan.
Dia mengatakan pihaknya akan segera berkonsultasi dengan BKN untuk menanyakan mengapa hasil tes CPNS K-2 belum juga diumumkan. Ginidie meminta pemerintah pusat untuk mempertimbangkan matang-matang dalam melaksanakan pengumuman hasil tes CPNS K-2.
Sebab, menurutnya, dalam tes CPNS K-2 kemarin, peserta hanya mencantumkan nomor tes dan tidak diberi alamat tugas dimana. Sehingga bisa jadi peserta tes yang berasal dari daerah lain diterima di daerah lain. Sementara peserta yang sudah mengabdi menjadi tenaga honorer di suatu daerah tidak diterima atau diterima di daerah lain. Ginidie mencontohkan di Desa Nanga Mentomoi, Kecamatan Ambalau ada dua tenaga guru honorer K-2 yang sudah mengabdi.
Dia khawatir kedua tenaga guru honorer K-2 ini tidak lulus di daerahnya tapi yang lulus justru berasal dari daerah lain. “Inikan kasihan mereka yang sudah mengabdi menjadi tenaga honorer di daerah kalau tidak lulus,†katanya.
Ginidie juga menyarankan ada regulasi yang mengatur agar seluruh tenaga honorer K-2 bisa diangkat menjadi PNS. Kalau pun tahun ini baru sebagian yang diangkat, pemerintah pusat wajib mempertimbangkan di tahun 2014 ini untuk mengangkat kembali tenaga honorer K-2 yang belum lulus tes CPNS K-2 di tahun 2013 lalu.
“Dalam pengumuman tes ini sebaiknya juga dilihat masa kerja tenaga honorer tersebut karena ada tenaga honorer yang sudah mengabdi belasan tahun. Kalau tidak diangkat dia bisa menjadi tenaga honorer seumur hidup,†tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014