Pontianak (ANTARA) - Sebanyak 4.746 peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) mengikuti tes seleksi dasar kompetensi (SKD) untuk formasi jabatan di Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak Tahun 2024.
“Jumlah pelamar CPNS di Pemkot Pontianak tahun ini adalah sebanyak 8.140 pelamar. Setelah dilakukan seleksi administrasi yang lolos ke tahap selanjutnya yaitu sejumlah 4.746 peserta,” ujar Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan untuk 2024, terdapat 388 formasi yang dibuka oleh Pemkot Pontianak. Formasi tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu 61 formasi untuk tenaga kesehatan dan 327 formasi untuk tenaga teknis.
"Dari jumlah tersebut terdapat 24 formasi yang tidak ada pelamar sama sekali di antaranya adalah 8 formasi dokter spesialis, 9 formasi penata kelola layanan kesehatan dan lainnya, " kata dia.
Ia mengatakan untuk peserta CPNS Pemkot Pontianak melakukan tes SKD di beberapa titik lokasi di antaranya yaitu di Hotel Kapuas Dharma Pontianak. Terdapat juga lokasi tes di luar negeri yaitu Turki karena ada peserta yang melamar formasi di Pemkot Pontianak di sana. Sedangkan pelamar dari luar Kota Pontianak lainnya melakukan tes di titik lokasi masing-masing yang sudah ditentukan.
“Tesnya berlangsung selama lima hari mulai dari 30 Oktober hingga 3 November 2024. Dalam satu hari ada empat sesi dan tiap sesi ada 300 peserta yang mengikuti tes. Itu artinya ada 1.200 orang yang mengikuti tes per hari,” jelas dia.
Ia memastikan kesiapan panitia tes seleksi sudah sangat baik dan siap. Dari hasil tinjauannya dari proses pembukaan segel hingga laptop yang akan digunakan peserta sudah siap semua. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk ke manajemen Hotel dan PLN agar dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tes. Ia menekankan selama proses pelaksanaan tes listrik dan jaringan internet harus dalam kondisi bagus dan stabil.
“Mereka sebelum tes kita verifikasi dulu, kemudian kita cocokkan wajahnya dengan data yang terekam di kartu peserta ujian. Jadi peluang untuk joki itu tidak ada. Saya berharap peserta harus tenang. Kemudian konsentrasi. Lalu harus percaya diri bahwa yang bisa meluluskan mereka hanya peserta itu sendiri, tidak bisa ditolong oleh orang lain,” kata dia.