Ankara (Antara Kalbar)Ketua Perhimpunan Solidaritas Tenaga Pengajar Turki mengatakan, hari ini tidak ada seorangpun yang menganggap Arab Saudi sebagai sebuah pemerintahan Islam.

Dogan Ozluk dalam wawancaranya dengan Fars News (6/2) menjelaskan pandangannya tentang sikap Saudi terkait transformasi di kawasan terutama yang terjadi di Suriah.

Ozluk menegaskan bahwa sistem monarki sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam, dan mengingat keluarga kerajaan Saudi tidak menjalankan aturan Islam, maka Saudi tidak bisa dianggap sebagai pemerintahan Islam.

Ia percaya pemerintahan Saudi adalah pion Amerika Serikat dan NATO di kawasan Timur Tengah.

Aktivis politik Turki ini mengingatkan, "Hari ini banyak pemimpin kelompok teroris yang ada di Suriah berafiliasi ke Saudi dan di Turki pun ada banyak kelompok bersenjata. Pada saat yang sama pemerintah Ankara mengklaim, setiap gerakan bersenjata akan dihukumi sebagai kelompok teroris."

Menurutnya, Saudi tidak boleh dilihat dari sudut pandang Turki. "Saat ini Saudi mengklaim menerapkan syariat dan aturan Islam, akan tetapi tidak ada seorangpun yang percaya bahwa Saudi adalah pemerintahan Islam. Pasalnya sistem kerajaan tidak berhubungan sama sekali dengan Islam dan mengingat keluarga kerajaan Saudi tidak menjalankan aturan Islam, maka Saudi tidak bisa dianggap sebagai pemerintahan Islam," tegasnya.  

Menurut keyakinannya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi adalah pion Amerika dan NATO di Timur Tengah.

 (Irib)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014