Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah kawasan di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, mengalami kelangkaan bahan bakar minyak jenis premium dalam sepekan terakhir.

"Harga bensin saat ini dijual Rp13 ribu per liter di kios-kios, dan hanya dalam waktu sebentar sudah habis terjual," kata anggota DPRD Sekadau, Radius Effendy, saat dihubungi, Kamis.

Dia mengatakan, harga bensin di Nanga Mahap Rp13 ribu per liter. Kondisi itu sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Bahkan bensin juga sulit ditemukan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Kota Sekadau.

Ia mengatakan, warga kini kesulitan mendapatkan bensin untuk mengisi bahan bakar kendaraannya.

Menurut dia, di kecamatan paling selatan Kabupaten Sekadau, yakni Nanga Mahap, kelangkaan itu dimanfaatkan para spekulan untuk menjual dengan harga tinggi.

"Permainan harga itu menambah penderitaan masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan bahan bakar minyak untuk aktivitas sehari-hari," kata dia lagi.

Anggota DPRD itu mengakui mendapat kabar yang beredar di masyarakat bahwa kelangkaan bensin terjadi karena surutnya air laut dan sungai Kapuas, sehingga kapal pembawa bahan bakar (tanker) kesulitan untuk berlabuh di dermaga, sehingga bongkar muat bahan bakar minyak (BBM) menjadi terganggu dan memakan waktu.

"Tetapi saya belum mendengar langsung penjelasan dari pihak Pertamina," katanya.

Ia mengatakan, surutnya air laut dan sungai itu karena faktor alam, dan semestinya kondisi itu bukan menjadi alasan bagi Pertamina, apalagi kejadian seperti itu selalu berulang.

Legislator PDIP itu menambahkan, faktor alam yang selalu berulang setiap tahun, hendaknya bisa diantisipasi oleh pihak Pertamina, agar distribusi tidak terganggu.

"Setiap tahun selalu berulang, ada air surut. Harusnya Pertamina bisa memikirkan solusi jauh-jauh hari. Misalnya dengan menyiapkan beberapa unit kapal tanker yang berukuran kecil untuk menjemput BBM ketika kapal tanker besar tidak bisa berlabuh," katanya,

Atau pun Pertamina dapat menyediakan tugboat untuk melansir minyak ke pelabuhan, kata dia. 

(Z002)

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014