Sekadau (Antara Kalbar) - Desa Pantok, khususnya Dusun Landau Mentawak, kini tak lagi kesulitan air bersih setelah warga dengan semangat gotong royong membangun jaringan air bersih yang didanai Wahana Visi Indonesia (WVI)  perwakilan Sekadau.

Selain membangun jaringan air bersih, WVI juga mendanai pembuatan WC untuk semua rumah di Dusun Landau Mentawak.
 
“Ini adalah upaya atau motivasi kami dari WVI untuk mengubah pola pikir masyarakat bagaimana pola hidup sehat. Buanglah kebiasaan BABS di sembarang tempat. Dan sekarang sudah terbangun WC di 58 KK dan 623 penduduk di RT 5 dan RT 6 Dusun Landau Mentawak,” kata Manager operasional Wahana Visi Indonesia Sekadau, Ignatius Anggor di sela peresmian dan selebrasi RT Stop Buang Air Besar Sembarangan (RT Stop BABS) di Dusun Ladau Mentawak, Jumat (14/2).
 
Peresmian jaringan air bersih dan selebrasi ‘RT Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Dusun Landau Mentawak, Desa Pantok, langsung dilakukan Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, yang disaksikan di antaranya anggota DPRD, Hasan dan Aron, Camat Nanga Taman, Afronius Akim Sehan, Kepala Sat Pol PP M. Arsya, dan tokoh Pemuda Dusun Landau Mentawak, Tanto Yakobus.

"Kita bersama tim, ingin RT 5 dan 6 Dusun Landau Mentawak Desa Pantok menjadi RT, dusun dan desa pertama yang berani mendeklarasikan Stop BABS dan pengandangan ternak, yang kami ingin agar Desa pantok sebagai desa percontohan stop BABS di Kabupaten Sekadau,” yakin Anggoro.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Sekadau, Rupinus, dalam arahannya menekankan agar masyarakat Dusun Landau Mentawak Desa Pantok agar menjaga dan memanfaatkan fasilitas yang dibangun WVI di daerah mereka. Bangunan yang perlu dijaga dan dimanfaatkan, seperti WC dan jaringan air bersih yang sudah didanai WVI perwakilan Sekadau.
 
“Manfaatkan, jaga dan peliharalah aset ini. Pemeliharaan perlu dibuat aturan oleh pegurus dusun, disampaikan ke desa. Ingat, kayu yang berada di daerah hulu sungai sumber air bersih jangan ditebang,” ingat Wabup kepada masyarakatnya.
 
Wabup mengajak masyarakat di Dusun Landau Mentawak untuk membuang kebiasaan BABS sembarang tempat. Dengan sudah tersedianya WC di rumah-rumah maka kebiasaan BABS sembarang bisa ditinggalkan. “Jangan WC jadi barang antik di rumah tidak dipakai,” canda Wabup.
 
Selain itu, Wabup mengatakan masyarakat di Desa Pantok dan di Kabupaten Sekadau khususnya yang sudah menjadi pelanggan ledeng cukup bersyukur pada musim kemarau tak kesulitan air.  “Musim kemarau ini kita patut bersyukur masih bisa mendapatkan air bersih, maka harus kita jaga dan pelihara,” imbaunya.
 
Camat Kecamatan Nanga Taman Afronius Akim sehan, juga menenakankan agar masyarakat menjaga dan merwat asset yang sudah dibangun Pemerintah dan WVI di Desa Pantok khususnya di Dusun Landau Mentawak, dan yang paling penting adalah menjaga supaya kayu di hulu sungai tempat sumber air bersih tidak ditebang. Nanti kita sakit cari air bersih.
 
"Terkait kebiasaan BABS yang lama, camat berharap upaya WVI sudah membangun WC setiap rumah bisa mengubah pola hidup bersih warga dusun landau mentawak dan sayang kalau WC sudah ada tidak di pakai. Untuk itu manfaatkanlah fasilitas yang ada dengan baik, tentu dengan menjaga dan merawatnya,” tandas Afron.

Terakhir Kepala Desa Pantok, Anto mengucapkan terima kasih atas perhatian dari Wahana Visi Indonesia perwakilan Sekadau sudah memilih desa mereka sebagai desa percontohan Stop BABS di Kabupaten Sekadau.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014