Sekadau (Antara Kalbar) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, Ny. Scolastika Simon Petrus meminta kaum perempuan agar lebih peka dan peduli terhadap masalah-masalah sosial yang muncul di lingkungan masing-masing. Di era kesetaraan gender ini, Scolastika menilai kaum permpuan dituntut untuk lebih partisipatif mendukung pembangunan yang digalakkan dalam berbagai bidang.
“Sekarang ibu-ibu tidak perlu ragu terjun ke berbagai lapangan, baik dunia politik, sosial dan sebagainya. Jangan hanya mengurus dapur saja. Tapi jangan sampai gara-gara aktif dalam pembangunan di luar, keluarga ditelantarkan,†pesan Tika saat menghadiri puncak perayaan hari ibu, (20/2) lalu.
Menurut dia, ada banyak cara yang bisa ditempuh kaum perempuan dalam mendukung pembangunan. Saat ini, ada banyak masalah sosial yang melanda masyarakat Kabupaten Sekadau. Kebanyakan yang tersandung adalah kaum muda. Banyak kasus narkoba, asusila, bahkan pidana yang melibatkan kaum remaja.
"Di sini perlu peran perempuan untuk ikut terjun meminimalisir potensi masalah tersebut. Mulai dari lingkunga sekitar saja dulu. Sampaikan kepada masyarakat untuk menjauhi hal-hal yang bisa merusak kehidupan. Saya yakin kalau ibu-ibu yang ngomong, pasti didengar,†pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
“Sekarang ibu-ibu tidak perlu ragu terjun ke berbagai lapangan, baik dunia politik, sosial dan sebagainya. Jangan hanya mengurus dapur saja. Tapi jangan sampai gara-gara aktif dalam pembangunan di luar, keluarga ditelantarkan,†pesan Tika saat menghadiri puncak perayaan hari ibu, (20/2) lalu.
Menurut dia, ada banyak cara yang bisa ditempuh kaum perempuan dalam mendukung pembangunan. Saat ini, ada banyak masalah sosial yang melanda masyarakat Kabupaten Sekadau. Kebanyakan yang tersandung adalah kaum muda. Banyak kasus narkoba, asusila, bahkan pidana yang melibatkan kaum remaja.
"Di sini perlu peran perempuan untuk ikut terjun meminimalisir potensi masalah tersebut. Mulai dari lingkunga sekitar saja dulu. Sampaikan kepada masyarakat untuk menjauhi hal-hal yang bisa merusak kehidupan. Saya yakin kalau ibu-ibu yang ngomong, pasti didengar,†pungkasnya.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014