Sintang (Antara Kalbar) - Kelangkaan BBM di Sintang terutama jenis premium dimanfaatkan oleh para pedagang eceran dengan melambungkan harga. Jika biasanya para pengecer menjual premium dengan harga Rp7.500, sejak terjadinya kelangkaan BBM, para pengecer ini menjual premiun dengan harga Rp10.000 perliter.

Tingginya harga premium yang dijual para pengecer ini membuat masyarakat mengeluh. Salah satunya Yudi, warga Baning Sintang ini meminta Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang menertibkan harga yang dibandrol oleh para pengecer BBM ini. “Ngantre di SPBU sulitnya minta ampun, beli di pengecer harganya selangit. Ancor dah kalau begini terus,” keluhnya.

Sementara itu pantauan di lapangan, kenaikan tinggi harga premium di pengecer sudah berlangsung empat hari ini setelah pada 21 Februari lalu premium sempat menghilang dari pasaran. Sementara antrean BBM di semua SPBU di Kota Sintang masih panjang, dan pengecer BBM juga terbatas jumlahnya yang bisa menyediakan BBM.

Pewarta: Faiz

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014