Pontianak (Antara Kalbar) - DPC Laskar Anti Korupsi (Laki) Kota Singkawang terus mendorong aparat penegak hukum untuk menuntaskan berbagai dugaan korupsi yang melibatkan kalangan pemerintahan, swasta, maupun pihak lain.

"Sampai kini, Laki tidak pernah berhenti menyemangati penegak hukum untuk berani dan segera mengungkap beragam indikasi kasus korupsi, baik yang baru maupun yang menahun," kata Topan Wahyudi Asri dari Divisi Investigasi DPC Laki Kota Singkawang, dalam keterangan tertulis yang diterima di Pontianak, Selasa.

Ia melanjutkan, berbagai ketimpangan dan maraknya tindakan korupsi baik skala nasional maupun lokal yang dimuat di berbagai media massa menunjukkan bahwa bangsa ini masih berkutat dan berjuang membebaskan dirinya melawan kejahatan yang berimbas hingga ke lapisan paling bawah.

"Perlawanan terhadap korupsi itu termasuk agenda utama perjuangan bangsa. Bicara dampak, semua bakal merasakan, ibaratnya sampai ke akar rumput, tak perlu takut jika hidup cuma sekali," kata Topan Wahyudi, yang juga mantan presidium Solidaritas Masyarakat dan Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar) Pontianak itu.

Ia mencontohkan di Kota Singkawang ada beberapa kasus dugaan korupsi seperti tentang Peraturan Wali Kota, MTQ tingkat Provinsi Kalbar pada Tahun 2008, pembangunan Museum Singkawang, penguasaan aset negara baik yang bergerak maupun tidak bergerak, proyek jaringan pipanisasi air bersih, Pusat Informasi Pariwisata, pembebasan lahan bandara di Singkawang Utara, tanah petak sawah, pelabuhan, dan lainnya.

"Kita menanti tindakan aparat penegak hukum yang silih berganti menjabat di kota ini," kata dia.

Ia mengingatkan, korupsi dapat menghambat investasi di daerah.

Selain meniadakan korupsi, investasi akan tumbuh kalau mendapatkan kepercayaan dan dukungan masyarakat. "Investasi juga mesti didukung pemerintah yang serius melayani masyarakat dan pro terhadap pembangunan yang lebih maju dan berkembang," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kalau daerah mau maju dan berkembang dengan mendorong investasi maka budaya korupsi harus dihilangkan.

Ia menyindir masih mudahnya ditemui oknum PNS yang nongkrong di warung kopi ketika jam bekerja. "Itu contoh budaya korupsi yang paling gampang," kata dia.

Ia yakin, kalau Singkawang mau maju dan berkembang maka pemerintah dan masyarakat mesti satu visi mendukung pemberantasan korupsi.

"Jika daerah bersih, banyak yang tergiur berinvestasi, karena mesti diakui tidak ada satupun daerah maju dan berkembang tanpa adanya investasi. Syaratnya ya berani tidak kita bersih-bersih," katanya menegaskan.


T011

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014