Sintang (Antara Kalbar) - Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan (BP4KKP) Kabupaten Sintang, Florentinus Anum menegaskan pihaknya telah berupaya mengatasi kerawanan pangan di Kabupaten Sintang dengan menggalakkan program nasional pembangunan kawasan Rumah Pangan Lestari yang dikelola kelompok wanita tani.

Diharapkan secara swadaya di setiap desa bisa melaksanakan program ini, apalagi program Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan program nasional untuk percepatan penganekaragamanan produksi pangan. “Salah satu manfaat dari program Rumah Pangan Lestari ini untuk mengatasi kerawanan pangan,” jelasnya.

Dikatakan Anum, kemarau yang terjadi di bulan Januari dan Februari kemarin membuat petani gagal panen. Karena itu, untuk mencegah kerawanan pangan di desa-desa maka setiap desa sebaiknya membangun kawasan Rumah Pangan Lestari dengan cara memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam berbagai jenis tanamanan.

“Tujuannya agar ada penganekaragaman produksi pangan sehingga jika padi sulit tumbuh di musim kemarau maka masyarakat bisa menanam umbi-umbian,” ujarnya.

Dikatakan Anum, dibeberapa desa program Rumah Pangan Lestari telah berhasil dan cukup membantu desa tersebut dalam mengatasi masalah kerawanan pangan akibat musim kemarau yang terjadi dua bulan kemarin.

Anum menegaskan para ibu-ibu KWT sangat berperan dalam membangun ekonomi rumah tangga mereka. Salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan pekarangan untuk bercocok tanam. Dikatakan dia, salah satu desa yang sudah sukses melaksanakan program Rumah Pangan Lestari ialah Desa Baning Panjang, Kecamatan Kelam permai.

“Sebenarnya setiap kecamatan harus ada desa yang berhasil melaksanakan program ini,” tegasnya.

Ia menegaskan paling tidak di setiap kecamatan ada dua atau tiga desa yang mampu melaksanakan program Rumah Pangan Lestari. Namun sampai saat ini, yang telah dianggap berhasil oleh BP4KKP Sintang baru Desa Baning Panjang. “Desa ini juga telah dilihat oleh Pemprov Kalbar,” katanya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014