Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menegaskan perjuangan partai tersebut untuk seluruh rakyat dan dilakukan tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, budaya, dan pandangan politik.
"PKB dalam menjalankan politiknya selalu berpegang teguh kepada amanat konstitusi, bahwa PKB ada untuk mengayomi dan melindungi segenap rakyat dan tumpah darah Indonesia, siapa pun, tanpa kecuali," kata Daniel Johan di Pontianak, Jumat.
Menurut dia, PKB ingin agar persamaan dan keadilan menjadi milik segenap warga.
"PKB ingin mewujudkan kesejahteraan tanpa diskriminasi. Itu sudah menjadi jantung dan darahnya PKB," katanya.
Ia melanjutkan, kondisi itu yang menjadi cita-cita politik PKB yang ditegaskan oleh Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dalam deklarasi.
Daniel Johan mengungkapkan, pada tahun 2000, Gus Dur secara pribadi juga sempat menyampaikan pesan agar ia harus "naik kelas".
"Karena Gus Dur ingin Tionghoa dan lainnya lahir sebagai pemimpin. Untuk menjadi pemimpin Indonesia yang baik, dia harus naik kelas, bukan lagi hanya milik kelompoknya, tapi juga milik semua rakyat," katanya.
Jadi, lanjut dia, Gus Dur dan PKB ingin kadernya bukan hanya milik Tionghoa, tetapi juga milik Dayak, Melayu, Batak, Madura, Jawa, milik Kalbar dan Indonesia.
PKB saat kampanye di Kalbar akan menggelar "Kampanye Spektakuler Nasional PKB" di Terminal Induk Singkawang, Kalbar, pada Sabtu (5/4) pukul 13.00 WIB.
Tema kampanye, kata Daniel Johan, "Untuk Kebangkitan Indonesia dan Kalbar - Tanpa Batas". Dalam kampanye tersebut akan tampil pertunjukan spektakuler "Magic Ilusion" oleh The Master Joe Thunder (guru Limbad), Jaka Rimba, dan Tedhi Lamuchi.
Daniel Johan pada Pemilu 2014 ini dipercaya PKB untuk maju sebagai Calon Legislatif DPR RI dari Dapil Kalbar dengan nomor urut 1.
Ia berharap, pada Pemilu 9 April nanti, rakyat sungguh-sungguh menjalankan kedaulatannya.
"Di Pemilu, rakyat punya kuasa. Kuasa rakyat untuk melahirkan pemimpin yang baik dan bersih," kata pria kelahiran Nanga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu itu.
Rakyat, ia menambahkan, berkuasa untuk memaksa pemimpin berubah menjadi baik dengan menghukum tidak memilih yang tidak baik.
"Jadi mengenali calon secara mendalam sangat penting sehingga tidak salah pilih. Termasuk saya, bila rekam jejak saya dianggap tidak baik, atau saya memiliki karakter yang merusak, jangan pilih. Kenali dan cari tahu setiap calon, termasuk saya," jelas Daniel.
Terkait hal itu, ia akan tampil wawancara di Ruai TV Jumat (4/4), pukul 20.00 WIB - 21.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"PKB dalam menjalankan politiknya selalu berpegang teguh kepada amanat konstitusi, bahwa PKB ada untuk mengayomi dan melindungi segenap rakyat dan tumpah darah Indonesia, siapa pun, tanpa kecuali," kata Daniel Johan di Pontianak, Jumat.
Menurut dia, PKB ingin agar persamaan dan keadilan menjadi milik segenap warga.
"PKB ingin mewujudkan kesejahteraan tanpa diskriminasi. Itu sudah menjadi jantung dan darahnya PKB," katanya.
Ia melanjutkan, kondisi itu yang menjadi cita-cita politik PKB yang ditegaskan oleh Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) dalam deklarasi.
Daniel Johan mengungkapkan, pada tahun 2000, Gus Dur secara pribadi juga sempat menyampaikan pesan agar ia harus "naik kelas".
"Karena Gus Dur ingin Tionghoa dan lainnya lahir sebagai pemimpin. Untuk menjadi pemimpin Indonesia yang baik, dia harus naik kelas, bukan lagi hanya milik kelompoknya, tapi juga milik semua rakyat," katanya.
Jadi, lanjut dia, Gus Dur dan PKB ingin kadernya bukan hanya milik Tionghoa, tetapi juga milik Dayak, Melayu, Batak, Madura, Jawa, milik Kalbar dan Indonesia.
PKB saat kampanye di Kalbar akan menggelar "Kampanye Spektakuler Nasional PKB" di Terminal Induk Singkawang, Kalbar, pada Sabtu (5/4) pukul 13.00 WIB.
Tema kampanye, kata Daniel Johan, "Untuk Kebangkitan Indonesia dan Kalbar - Tanpa Batas". Dalam kampanye tersebut akan tampil pertunjukan spektakuler "Magic Ilusion" oleh The Master Joe Thunder (guru Limbad), Jaka Rimba, dan Tedhi Lamuchi.
Daniel Johan pada Pemilu 2014 ini dipercaya PKB untuk maju sebagai Calon Legislatif DPR RI dari Dapil Kalbar dengan nomor urut 1.
Ia berharap, pada Pemilu 9 April nanti, rakyat sungguh-sungguh menjalankan kedaulatannya.
"Di Pemilu, rakyat punya kuasa. Kuasa rakyat untuk melahirkan pemimpin yang baik dan bersih," kata pria kelahiran Nanga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu itu.
Rakyat, ia menambahkan, berkuasa untuk memaksa pemimpin berubah menjadi baik dengan menghukum tidak memilih yang tidak baik.
"Jadi mengenali calon secara mendalam sangat penting sehingga tidak salah pilih. Termasuk saya, bila rekam jejak saya dianggap tidak baik, atau saya memiliki karakter yang merusak, jangan pilih. Kenali dan cari tahu setiap calon, termasuk saya," jelas Daniel.
Terkait hal itu, ia akan tampil wawancara di Ruai TV Jumat (4/4), pukul 20.00 WIB - 21.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014