Sintang (Antara Kalbar) - Semua sungai di Kabupaten Sintang sudah menjadi keruh terdampak erosi sungai. Erosi ini terjadi akibat adanya pembukaan lahan untuk perkebunan sawit yang dilakukan terus menerus sehingga hutan menjadi gundul, kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Junaidi.

“Gundulnya hutan mengakibatkan air hujan yang turun langsung mengalir ke sungai dengan mengikis tanah pinggiran sunggai, sehingga air sungai menjadi sangat keruh,” ujarnya.

Ia mengatakan dulu, saat hutan masih lebat, air sungai masih sangat jernih dan tidak berbau. Tapi sekarang menjadi keruh.

Dikatakannya, tidak hanya karena pembukaan lahan untuk perkebunan sawit yang mengakibatkan air sungai menjadi keruh, juga pertambangan emas ilegal juga punya andil besar terhadap kotornya air sungai.

“Kalau ini terus terjadi, Sintang terancam krisis air bersih. Karena erosi ini akan berdampak pada menghilangnya mata air dan menurunnya kualitas air,” jelasnya.

Junaidi menyampaikan BLH Kabupaten Sintang terus meneliti kondisi air sungai yang ada di Sintang. “Kami selalu ambil sampel untuk diteliti terhadap semua sungai yang ada. Biasanya dua kali dalam setahun,” ungkapnya.

Hasil penelitian sementara ini, katanya, air sungai sudah terkena erosi sehingga warnanya keruh sekali. Status air sungai di Sintang sudah tidak layak konsumsi.

“Kondisi ini menjadi persoalan kabupaten yang harus ditangani dengan serius karena bisa menyebabkan Sintang krisis air bersih dikemudian hari,” tegasnya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014