Kupang (Antara Kalbar) - Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengatakan, sesuai laporan kepolisian hingga kini sudah ditemukan 88 peziaran korban musibah tenggelamnya perahu peziarah di Selat Gonzalu pada Jumat (18/4), tujuh orang di antaranya meninggal dunia.

Dari 88 orang yang sudah ditemukan itu, tujuh orang meninggal dunia, 53 orang dirawat di RSUD Larantuka dan lainnya sudah dipulangkan, kata Bupati Flores Timur Yoseph Lagadoni Herin, Sabtu, terkait perkembangan pencarian korban tenggelamnya kapal peziarah laut di Larantuka.

Kapal Nelayan Bakti No.74 yang tenggelam di perairan Pantai Palo, Kota Rowido, Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka atau lebih dikenal dengan sebutan Selat Gonzalu itu, diperkirakan bermuatan lebih dari seratus orang peziarah Katolik.

Dia mengatakan, polisi bersama instansi terkait masih terus melakukan penyisiran untuk mencari korban lainnya.

Pemerintah, kata dia, belum dapat memastikan jumlah penumpang yang berada di dalam kapal ikan milik Nelayan Bhakti itu.

Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Flores Timur sudah membuka posko di Kelurahan Lewolere, untuk menerima laporan dari keluarga korban.

Korban yang ditemukan meninggal dunia antara lain Suster Epifani, CIJ yang juga kepala sekolah Stipas Waibalun, Adelius Tua Doken (7) warga Lembata, Dede Badin (9) warga Lewolere, Maria Nogo Werang(36) warga Lewolere, Marlina Wangge (32) warga Lembata, Andreas T. Kleden (2).

Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014