Ngabang (Antara Kalbar) - Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Jumat (25/4) seusai upacara Hari Otonomi Daerah menyerahkan mobil ambulans kepada 7 kepala Puskesmas di Landak.
Tujuh Puskesmas yang menerima mobil ambulance jenis Suzuki AVP itu yaitu Puskesmas Jelimpo, Pahauman, Mandor, Sidas, Sompak, Simpang Tiga, dan Menjalin.
"Kepada masing puskesmas saya pesankan agar ambulans dipakai untuk melayani masyarakat atau pasien. Bukan untuk belanja ke mall. Saya banyak menemui ambulans terpakir di pusat perbelanjaan di Pontianak," tegas Adrianus.
Ia meminta mobil ambulans yang sudah diberikan agar digunakan dengan baik dirawat dengan sungguh-sungguh. Agar bermanfaat bagi masyarakat. "Karena selama ini banyak mobil ambulans yang sudah tidak layak pakai untuk membawa pasien," ujar Adrianus.
Bupati juga menegaskan kepada dinas kesehatan, direktur rumah sakit umum daerah dan seluruh jajaran di satuan kerja perangkat daerah ikut mensosialisasikan BPJS kesehatan.
"Khusus dokter di rumah sakit Landak. Banyak laporan masyarakat pasien BPJS dipungut bayaran oleh dokter yang melayani," beber Adrianus.
Ia minta jajaran rumah sakit dapat melayani pasien sesuai aturan. Jika peserta BPJS harus digratiskan karena mareka sudah membayar iuran.
"Saya minta ini diperhatikan. Kalau masih berlaku, akan saya ambil tindakan tegas demi menyelamatkan kepentingan masyarakat," tegas Adrianus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Tujuh Puskesmas yang menerima mobil ambulance jenis Suzuki AVP itu yaitu Puskesmas Jelimpo, Pahauman, Mandor, Sidas, Sompak, Simpang Tiga, dan Menjalin.
"Kepada masing puskesmas saya pesankan agar ambulans dipakai untuk melayani masyarakat atau pasien. Bukan untuk belanja ke mall. Saya banyak menemui ambulans terpakir di pusat perbelanjaan di Pontianak," tegas Adrianus.
Ia meminta mobil ambulans yang sudah diberikan agar digunakan dengan baik dirawat dengan sungguh-sungguh. Agar bermanfaat bagi masyarakat. "Karena selama ini banyak mobil ambulans yang sudah tidak layak pakai untuk membawa pasien," ujar Adrianus.
Bupati juga menegaskan kepada dinas kesehatan, direktur rumah sakit umum daerah dan seluruh jajaran di satuan kerja perangkat daerah ikut mensosialisasikan BPJS kesehatan.
"Khusus dokter di rumah sakit Landak. Banyak laporan masyarakat pasien BPJS dipungut bayaran oleh dokter yang melayani," beber Adrianus.
Ia minta jajaran rumah sakit dapat melayani pasien sesuai aturan. Jika peserta BPJS harus digratiskan karena mareka sudah membayar iuran.
"Saya minta ini diperhatikan. Kalau masih berlaku, akan saya ambil tindakan tegas demi menyelamatkan kepentingan masyarakat," tegas Adrianus.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014