London (Antara/AFP) - Aktris asal Amerika Serikat, Angelina Jolie, Kamis mengecam apa yang dia sebut sebagai "pelanggaran hak asasi manusia yang membudaya sehingga terlepas dari hukuman (culture of impunity)" terkait penculikan lebih dari 200 anak gadis di Nigeria.

Dia menyampaikan hal tersebut di London di sela peluncuran film barunya "Maleficant". Jolie--yang akan memimpin konferensi anti kekerasan seksual di zona perang bersama Menteri Luar Negeri Inggris William Hague pada Juni mendatang--berjanji akan berusaha untuk "menciptakan kesadaran sosial untuk mengakhiri pemerkosaan di area konflik."
    
"Tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk melindungi perempuan dari kekerasan seksual dan hal itu terkait dengan anak-anak gadis di Nigeria," kata dia kepada Sky News.

"Mereka (para penculik) berpikir dapat melakukan hal tersebut tanpa hukuman, mereka berpikir dapat melecehkan perempuan, menjualnya, memperkosanya, dan mengambilnya sebagai hak milik. Hal ini terjadi karena banyak orang membiarkan pelanggaran tersebut di masa lalu, ini lah bentuk pelanggaran HAM yang membudaya," kata Jolie.

Jolie mengatakan bahwa dia "harus memastikan penculikan di Nigeria tidak akan terjadi lagi dan ada hukuman terhadap para pelaku kekerasan seksual terhadap perempuan."
   
"The Global Summit to End Sexual Violence" akan diselenggaran di London pada 10 sampai 13 Juni mendatang.

Setiap negara yang menerima Deklarasi PBB mengenai mengenai persoalan tersebut akan diundang untuk menghadiri acara yang disebut pemerintahan Inggris sebagai "pertemuan terbesar mengenai kekerasan seksual."

Aktris berusia 38 tahun itu, yang ditunjuk menjadi utusan khusus PBB untuk pengungsi, mengatakan merasa senang mendengar pertanyaan wartawan dan kepedulian masyarakat terhadap para gadis terculik tersebut.

"Hal terpenting adalah memahami bahwa ini terjadi karena orang-orang itu berpikir mereka bisa lolos dan mereka bisa melakukannya," kaya Jolie kepada wartawan.

"Kami telah menahan orang-orang dalam kasus ini, kita harus mulai mengadili mereka dan menjadikannya sebagai kejahatan absolut, untuk membuat para pelaku jera dan mereka akan berpikir dua kali untuk melakukan aksi seperti ini," katanya.

Masyarakat dunia telah menunjukkan dukungannya dengan ambil bagian dalam unjuk rasa dan kampanye dalam yang meminta pembebasan para gadis yang diculik dari sebuah sekolah menengah oleh kelompok pemberontak Boko Haram pada 14 April.

Ibu negara AS Michelle Obama dan pegiat hak asasi manusia dari Pakistan Malala Yousafzai termasuk diantara pendukung kampanye dalam kaitan tersebut dan mengunggah foto-foto mereka membawa poster bertuliskan #BringBackOurGirls (kembalikan anak perempuan kami).

Jolie mengatakan ia juga semakin prihatin dengan kondisi masyarakat di Ukraina, dimana separatis pro-Moskow mengabaikan desakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menunda referendum mengenai daerah otonomi di timur Ukraina.

Mereka menyatakan akan tetap pada rencana untuk melakukan pemungutan suara pada Minggu yang dikhawatirkan akan mengarah pada peperangan.

"Saya tidak dapat bayangkan seseorang dari wilayah itu bukan hanya ketakutan karena situasi terburuk belum terjadi," katanya.

Jolie yang mengenakan gaun panjang hitam dan ditemani pasangannya Brad Pitt memimpin para bintang film Maleficent produksi Walt Disney Co dalam pemutaran film perdana di Istana Kensington, London.

Dongeng Putri Tidur yang diceritakan kembali secara modern oleh Disney dijadualkan akan diputar di bioskop-bioskop seluruh dunia mulai akhir Mei.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014