Kediri (Antara Kalbar) - Jaringan Gusdurian (komunitas pecinta Gus Dur/JGD) mengaku tidak ingin terlibat dalam arus politik praktis menghadapi Pemilu Presiden 2014 dan menyesalkan penggunaan komunitas ini untuk pendukungan calon Presiden.

"Kami menyesalkan penggunaan nama komunitas Gusdurian dalam deklarasi dukungan terhadap pasangan calon Presiden - calon Wakil Presiden manapun," kata Koordinator JGD TRaP Sekretariat Nasional JGD Aan Anshori ketika dikonfirmasi, Sabtu.  
    
Ia mengatakan klaim dukungan tersebut telah menciderai kenetralan dan kemurnian serta ketulusan kerja-kerja sosial-kultural yang panjang dari seluruh elemen JGD Indonesia dan telah mengurangi kepercayaan publik pada kenetralan kerja jaringan di masa depan.

Ia juga menegaskan jaringan Gusdurian ini bersifat netral dan tidak terlibat kegiatan dukung-mendukung calon Presiden / Wakil Presiden manapun. Netralitas ini mengacu pada kode etik yang telah disusun dan disepakati pada awal 2013, jauh hari sebelum pemilu legislatif dan pemilihan Presiden.

Walaupun saat ini banyak kalangan nahdliyin yang terlibat politik praktis, bahkan saling dukung mendukung calon Presiden menjelang Pemilu Presiden 2014, ia menegaskan jaringan ini akan tetap netral.  
    
Ia juga mengatakan, kode etik JGD Indonesia juga menegaskan bahwa aktivitas politik praktis apapun dari para individu Gusdurian adalah aspirasi pribadi, dan tidak diperbolehkan membawa dan mengatasnamakan JGD Indonesia. Bahkan, jaringan ini juga menolak adanya intervensi untuk mendukung salah satu calon, terutama menjelang Pemilu Presiden 2014.

Pihaknya berharap, komunitas-komunitas Gusdurian di berbagai kota yang tergabung dalam JGD Indonesia bisa dengan teguh memegang prinsip nonpolitik praktis, dan menghindarkan diri dari keterlibatan dalam arena pemilihan kepala daerah, pemilihan umum anggota legislatif, dan pemilihan presiden.

Aan juga mengimbau agar jaringan Gusdurian terus menjunjung prinsip demokrasi dan menghormati hak konstitusional warga untuk menggunakan hak politiknya secara jujur dan berintegritas.

"Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kedamaian serta menghindari pertikaian yang merusak sendi kehidupan berbangsa," paparnya.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014