Pontianak (Antara Kalbar) - Pulau Kalimantan cocok dijadikan lokasi cadangan pusat data nasional (data center) karena terbebas dari ancaman gempa bumi, kata Pre-Sales Manajer PT Alcatel - Lucent Indonesia Wahyu Tri Adiyasa.

"Indonesia dikenal dunia berada dalam rangkaian cincin api. Dan Kalimantan yang paling aman, seluruh dunia sudah tahu itu," kata Wahyu Tri Adiyasa saat di Pontianak, Minggu.

Ia melanjutkan dengan kondisi geologis seperti itu, maka Kalimantan termasuk Kota Pontianak ideal untuk dibangun data center.

Ia mengungkapkan saat ini ada sejumlah kementerian dan lembaga yang sudah membangun data center di Kalimantan.

"Salah satunya di Balikpapan, Kalimantan Timur," kata Wahyu Tri Adiyasa.

Alcatel - Lucent Indonesia merupakan penyedia infrastruktur IT yang produknya disalurkan oleh PT Ampnet Mega Pacific.

Salah satu target peluasan produksi adalah wilayah Kalimantan dengan sasaran pertama Kota Pontianak.

Chief Operational Officer PT Ampnet Mega Pacific (AMP), Omar Widjaja menuturkan Kota Pontianak mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat didukung perkembangan infrastruktur seperti perluasan Supadio sebagai bandara internasional, sejumlah proyek perhotelan skala besar, serta rumah sakit dan sekolah atau perguruan tinggi.

Saat ini perusahaan tersebut tengah mencari mitra kerja untuk melaksanakan kegiatan korporasi di Pontianak.

PT AMP adalah value added distributor (VAD) dari beberapa produk IT yang memiliki kualitas dan mengikuti standar international. Saat kunjungan ke Pontianak, PT Ampnet Mega Pacific bekerja sama dengan dua principal yaitu Tyco Electronics (TE) dan Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia (ALE). Tujuannya, melakukan sinergi untuk memberikan solusi integrasi yang mengutamakan kualitas, solusi dan teknologi yang terdepan.

Sekaligus peluncuran produk dari Tyco Electronics yakni Infrastructure Management System (IMS) yang dikenal dengan nama Quareo Solution dan dari produk Alcatel-Lucent adalah OpenTouch Communication.

Omar Widaja menargetkan Pontianak dan sekitarnya akan memberi kontribusi d - 7 persen atau setara Rp10 miliar - Rp14 miliar dari pendapatan korporasi mendatang.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014