Pontianak (Antara Kalbar) - Tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) dari Dompet Dhuafa yang ditempatkan di kabupaten Kubu Raya menikmati bulan Ramadhan kali ini dengan berbagi keceriaan bersama anak-anak di pedalaman kabupaten itu, dengan menggelar kegiatan pesantren kilat di desa Sungai Bulan.
Desa Sungai Bulan merupakan daerah terdalam dari kecamatan Sungai Raya dengan akses jalan yang belum tersentuh pembangunan pemerintah daerah.
Pesantren kilat ini bertema “Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berakhlak Mulia untuk Indonesia Berdayaâ€, telah berlangsung Sabtu (5/7) hingga Senin (7/7), yangg diikuti sekitar 80 anak dari tingkat sekolah dasar dan menengah pertama asal daerah tersebut.
Rangkaian kegiatan didalamnya beragam, mulai materi agama, sains, outbond, dongeng, display dan serangkain kegiatan menarik dan produktif lainnya.
Respon dari masyarakat sangat baik dan mendukung kegiatan ini. Hal tersebut di sampaikan oleh Ibu Suaidah,
Tokoh masyarakat di desa Sungai Bulan B, Suaidah menyambut baik kegiatan pesantren kilat ini. "Acara ini menjadi berbeda karena diisi oleh orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, tentunya acaranya juga akan beragam dan bermanfaat,†ucapnyasaat memberi sambutan pembukaan acara Ramadhan Ceria tersebut.
Fachruddien Imam, Ketua Tim Sekolah Guru Indonesia di Kubu Raya menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan sentuhan yang berbeda di daerah. “Kami berusaha mengubah persepsi mereka bahwa Ramadhan ini harus dilewati dengan keceriaan, melalui kegiatan produktif dan bermanfaat bagi mereka, tidak hanya mengaji atau bahkan tidur sambil menunggu buka sajaâ€.
Setelah kegiatan pesantren kilat, relawan Sekolah Guru Indonesia ini juga mengagendakan tarawih keliling di beberapa daerah yang menjadi lokasi penempatan mereka. Tarawih keliling ini akan diisi dengan parenting untuk memberikan masukan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak.
Meski hanya beranggotakan enam orang, para guru muda yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini semangat melakukan kegiatan produktif, terutama dibidang pendidikan.
Sebelumnya tim ini juga kerap melakukan pelatihan kependidikan untuk para guru di Kubu Raya, diantaranya Sui. Kakap dan Kuala Mandor B.
Harapan tim Sekolah Guru Indonesia, meski hanya satu tahun di daerah penempatan, setidaknya waktu itu bisa maksimal untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat. Karena mereka juga ingin ikut turun tangan menyongsong generasi masa depan Indonesia yang lebih cerah, tak sekedar memproduksi keluhan atau menyalahkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Desa Sungai Bulan merupakan daerah terdalam dari kecamatan Sungai Raya dengan akses jalan yang belum tersentuh pembangunan pemerintah daerah.
Pesantren kilat ini bertema “Mewujudkan Generasi Cerdas dan Berakhlak Mulia untuk Indonesia Berdayaâ€, telah berlangsung Sabtu (5/7) hingga Senin (7/7), yangg diikuti sekitar 80 anak dari tingkat sekolah dasar dan menengah pertama asal daerah tersebut.
Rangkaian kegiatan didalamnya beragam, mulai materi agama, sains, outbond, dongeng, display dan serangkain kegiatan menarik dan produktif lainnya.
Respon dari masyarakat sangat baik dan mendukung kegiatan ini. Hal tersebut di sampaikan oleh Ibu Suaidah,
Tokoh masyarakat di desa Sungai Bulan B, Suaidah menyambut baik kegiatan pesantren kilat ini. "Acara ini menjadi berbeda karena diisi oleh orang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, tentunya acaranya juga akan beragam dan bermanfaat,†ucapnyasaat memberi sambutan pembukaan acara Ramadhan Ceria tersebut.
Fachruddien Imam, Ketua Tim Sekolah Guru Indonesia di Kubu Raya menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan sentuhan yang berbeda di daerah. “Kami berusaha mengubah persepsi mereka bahwa Ramadhan ini harus dilewati dengan keceriaan, melalui kegiatan produktif dan bermanfaat bagi mereka, tidak hanya mengaji atau bahkan tidur sambil menunggu buka sajaâ€.
Setelah kegiatan pesantren kilat, relawan Sekolah Guru Indonesia ini juga mengagendakan tarawih keliling di beberapa daerah yang menjadi lokasi penempatan mereka. Tarawih keliling ini akan diisi dengan parenting untuk memberikan masukan kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak.
Meski hanya beranggotakan enam orang, para guru muda yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini semangat melakukan kegiatan produktif, terutama dibidang pendidikan.
Sebelumnya tim ini juga kerap melakukan pelatihan kependidikan untuk para guru di Kubu Raya, diantaranya Sui. Kakap dan Kuala Mandor B.
Harapan tim Sekolah Guru Indonesia, meski hanya satu tahun di daerah penempatan, setidaknya waktu itu bisa maksimal untuk memberikan sesuatu yang berharga bagi masyarakat. Karena mereka juga ingin ikut turun tangan menyongsong generasi masa depan Indonesia yang lebih cerah, tak sekedar memproduksi keluhan atau menyalahkan pemerintah.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014