Sintang (Antara Kalbar) - Kabupaten Sintang masih kekurangan cukup banyak Unit Sekolah Baru (USB) SMP, katai Kepala Seksi Tenaga Teknis SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, Yustinus.

Dia mengatakan sedikitnya Kabupaten Sintang masih membutuhkan 29 USB SMP untuk mendekatkan pelayanan pendidikan ke masyarakat.

Dikatakannya, di tahun 2013 lalu, Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang telah membangun tiga USB SMP dan satu unit SMP satu atap yang dananya berasal dari bantuan Pemerintah Australia.

“Keempat SMP baru tersebut di Empaci, Nanga Seran, Bugori dan satu atapnya di Rentong,” katanya.

Sementara di tahun 2014 ini, Dinas Pendidikan hanya mendapatkan dana untuk membangun satu USB SMP dan satu unit SMP Satu Atap. Di tahun 2015 nanti, Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang akan kembali mengajukan proposal pendirian sekolah baru pada Pemerintah Pusat yang dananya merupakan hibah dari Pemerintah Australia.

“Semua proposal dari berbagai kecamatan akan kami masukan semua. Nanti untuk verifikasi datanya akan dilakukan langsung oleh Pemerintah Pusat,” katanya.

Yustinus menegaskan pembangunan USB SMP maupun SMP Satu Atap ini lokasinya ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang hanya menyampaikan data kebutuhannya di daerah mana saja. “Sementara verifikasi dan keputusan lokasi pembangunan USB SMP dan SMP Satu Atap bukan kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang,” ujarnya.

Ia mengatakan bantuan hibah dari Pemerintah Australia ini hanya sampai tahun 2015 saja. Karena itu, kalau memang kebutuhan USB SMP tidak bisa terpenuh, Dinas Pendidikan akan berupaya mencari sumber dana lain. “Tapi di satu sisi perlu diingat bahwa terlalu banyak membangun sekolah baru pun nanti tenaga pengajarnya dari mana. Pusing juga kami,” ungkapnya.

Dia mengatakan tidak ada dana pembangunan unit sekolah baru dari APBD. Kalau pun ada, nanti tergantung dari pihak sarana prasana Dinas Pendidikan yang mengkomunikasikan dengan Pemkab Sintang. Dikatakannya, pembangunan sarana prasarana pendidikan yang menggunakan dana APBD tidak bisa langsung satu sekolah baru terselesaikan.

 â€œBiasanya jika menggunakan dana APBD, satu tahun dibangun satu ruang kelas dulu, tahun berikutnya dua ruang kelas dan tahun berikutnya lagi beberapa ruang kelas. Contohnya seperti pembangunan SMPN 7 Sintang. Awal dibangun hanya satu ruang kelas. Kemudian dibangun lagi tiga ruang kelas dan sekarang sedang dibangun ruang gurunya,” ungkapnya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014