Jakarta (Antara Kalbar) - Gerakan Pramuka Indonesia menjajaki untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, seperti obat-obatan dan peralatan medis di Gaza, Palestina.

Rencana tersebut disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault saat mengunjungi Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Senin.

Gerakan Pramuka berencana mengirim bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis melalui organisasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yang beroperasi di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina, sejak Maret 2014.

Adhyaksa juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza kepada Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi.

Adhyaksa mengatakan keinginan Pramuka Indonesia untuk memberikan bantuan kepada rakyat Palestina sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka, yakni "cinta alam dan kasih sayang sesama manusia" serta "rela menolong dan tabah".

"Gerakan Pramuka juga sependapat dan mendukung surat terbuka Presiden Yudhoyono kepada pemimpin dunia, yang menyerukan untuk segera mengakhiri tragedi kemanusiaan ini dan segera memberlakukan gencatan senjata," kata Adhyaksa.

Dalam kunjungan tersebut, Adhyaksa mengatakan jika sitUasi telah kondusif, Gerakan Pramuka juga menawarkan kepada Pramuka Palestina untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan anggotanya dalam memberikan pertolongan dan layanan kesehatan melalui Satuan Karya Bhakti Husada.

Senin pagi (4/8), sepuluh orang Palestina meninggal dalam serangan Israel di Jalur Gaza yang meningkatkan jumlah korban tewas warga Palestina menjadi 1.822 jiwa sejak konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 8 Juli.

Pemerintah Indonesia turut memperjuangkan gencatan melalui jalur diplomatik dan Presiden Yudhoyono sendiri telah menulis surat terbuka yang dimuat The Straits Times kepada para pemimpin dunia yang berisi seruan bagi upaya perdamaian jangka panjang di Palestina.

(A060/A. Lazuardi)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014