Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya menyempatkan diri melakukan "sembahyang kubur" bagi kedua orang tua di sela padatnya menjalankan kegiatan baik pemerintahan, organisasi, sosial maupun kemasyarakatan.

"Tahun ini, rencananya Sabtu besok saya ke makam orang tua di Kota Singkawang," kata Christiandy Sanjaya di Pontianak, Jumat.

Ia sengaja memilih hari libur dan sejak jauh sebelumnya sudah meminta agar stafnya mengatur hal itu.

"Nanti malam ada halal bihalal bersama Pak Oesman Sapta, saya mungkin tidak sampai larut karena mau berangkat ke Singkawang," kata dia.

Sembahyang kubur merupakan kegiatan yang dilakukan dua kali dalam setahun bagi warga keturunan Tionghoa. Periode pertama selepas Imlek dan periode kedua pada kisaran Agustus.

Setiap periode, rentang waktunya dua minggu. Minggu (10/8) adalah hari terakhir untuk periode kedua bulan Agustus tahun ini.

Menurut dia, sembahyang kubur tidak mengenal agama. Ia mencontohkan dirinya yang beragama Protestan, sedangkan ayahnya Kong Hu Cu, ibunya juga Protestan.

Ia melanjutkan, ada ajaran yang positif dari kegiatan tersebut. "Selama orang tua masih hidup, kita patuh. Setelah meninggal, kita tidak melupakannya," kata dia.

Jadi, anak mendoakan orang tua, katanya menjelaskan. Kehadirannya pun sebagai bentuk kebersamaan dengan saudara lainnya yang ikut hadir.

Namun, sebagai penganut Protestan, ia tidak berdoa menurut ajaran agama yang lain misalnya Kong Hu Cu.

"Ayah saya Kong Hu Cu, bagi yang mendoakan biasanya memakain sesajen. Kalau saya tidak," katanya.

Sedangkan kalau di makam ibunya, ia menaburkan bunga dan berdoa. Makam keduanya tidak berdampingan. Sang ayah di pemakaman umum, ibunya di pemakaman keluarga di daerah Singkawang Selatan.

T011

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014