Sungai Raya (Antara Kalbar) - Ketua Komisi B DPRD Kubu Raya, Suprapto mengharapkan pemerintah setempat melalui dinas Pertanian dan Peternakan dapat mempertahankan keberadaan beras lokal Kubu Raya yang selama ini menjadi produk unggulan bagi kabupaten itu.

"Kita jelas sangat mengharapkan agar produk beras lokal Kubu Raya ini bisa dipertahankan, bila perlu ditingkatkan produksi dan distribusinya," katanya di Sungai Raya, Senin.

Ia mengatakan, selama ini produk beras lokal Kubu Raya dengan beberapa varian mereknya menjadi produk unggulan bagi kabupaten ini, jadi sangat sayang sekali jika program yang berpihak kepada masyarakat petani ini tidak diteruskan.

Dia mengatakan, produksi beras lokal yang dilakukan oleh Pemkab Kubu Raya selama ini merupakan salah satu bagian dari dukungan program ketahanan pangan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

"Bahkan, Kubu Raya saat ini telah menjadi salah satu daerah yang dipercayakan untuk melakukan percetakan sawah baru dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Jadi sangat disayangkan jika program beras lokal yang sudah berjalan baik selama ini jika dibiarkan hilang begitu saja," tuturnya.

Suprapto menambahkan, untuk mendukung program beras lokal itu memang diperlukan keseriusan dan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah. Menurutnya, memang program itu merupakan hasil dari pemerintahan Kubu Raya sebelumnya, saat Kubu Raya dipimpin oleh Muda Mahendrawan sebagai bupati.

"Namun, karena ini adalah program yang baik, apa lagi sangat pro terhadap masyarakat petani yang, tidak ada salahnya jika program ini dipertahankan. Harus diingat, 80 persen masyarakat Kubu Raya menggantungkan hidupnya dari bertani dan nelayan, jadi kebijakan dan program kerja yang dibuat oleh pemerintah daerah juga harus banyak mendukung mata pencarian masyarakat," katanya.

Politisi dari partai Golkar itu juga menyarankan, pada APBD perubahan dan APBD 2015 Kubu Raya mendatang perlu dilakukan peningkatan anggaran untuk program pertanian dan perikanan agar kedua program tersebut bisa terus berjalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, beras lokal Kubu Raya yang dahulu sempat menjadi salah satu produk andalan kabupaten itu saat ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat, hal itu dibuktikan dengan semakin menurunnya produksi beras tersebut.

"Untuk produksi beras lokal Kubu Raya dengan merek Anggrek Macan, Langsat Mas, Mekar Wangi dan beberapa merek lainnya saat ini hanya tinggal 7 ton per bulan. Padahal, sebelumnya produksi beras lokal Kubu Raya bisa mencapai 14 ton per bulan," kata Zainudin, Ketua koperasi Langsat Mas yang memproduksi dan memasarkan beras lokal Kubu Raya tersebut.

Dia menyebutkan, saat ini yang menjadi pelanggan dari beras lokal Kubu Raya semakin berkurang. Namun, masih ada beberapa SKPD yang masih menjadi pelanggan setia produk tersebut seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian yang memesan beras lokal itu melalui koperasi pegawai Kubu Raya.

"Untuk koperasi Rumkit Tingkat Tiga Kartika Husada, kemudian beberapa supermarket yang ada di Kubu Raya juga masih memesan produk kita. Demikian halnya kerja sama yang dilakukan dengan Bulog Kalbar yang memesan beras lokal Kubu Raya untuk raskin, juga masih melakukan pemesanan," tuturnya.

Namun, lanjutnya, jika di bandingkan beberapa bulan terakhir, jelas produksi beras lokal tersebut jauh menurun. Hal itu dikarenakan kebijakan pemerintah daerah yang tidak lagi mewajibkan pegawai Kubu Raya untuk mengkonsumsi beras lokal, menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi beras itu.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014