Pontianak (Antara Kalbar) - Puluhan buruh Pelabuhan Pontianak melapor ke Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L) kota setempat terkait maraknya pungutan liar (Pungli) saat mereka melakukan bongkar dan muat barang di luar kota.
"Setiap kami melakukan bongkar muat di wilayah Kabupaten Kubu Raya, kami selalu didatangi oleh orang yang mengaku juga buruh untuk membantu membongkar, setelah itu, mereka minta digaji," kata Koordinator Buruh Pelabuhan Pontianak, Ramlan di Pontianak, Senin.
Ramlan mengeluhkan gangguan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut yang mengaku buruh di Kabupaten Kubu Raya.
"Kalau mereka mau mencari makan silakan saja, tetapi jangan ganggu lahan kami," ujarnya kesal.
Dia berharap Kepolisian Resor Kota Pontianak menindak tegas kelompok yang mengaku buruh tersebut, karena telah mengganggu aktivitas bongkar muat mereka.
"Kalau mereka mau bekerja membantu kami, nanti yang akan membayar jasa mereka siapa. Karena perusahaan ekspedisi tahunya hanya membayar kami," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sektor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L) Kota Pontianak AKP Ahmad Firdaus menyatakan ada kesalahpahaman antara buruh di Pelabuhan Pontianak dan kelompok buruh di Kabupaten Kubu Raya sehingga perlu diluruskan.
"Kami sudah memediasi kedua belah pihak agar tidak lagi terjadi selisih paham antara buruh Kota Pontianak dan Kubu Raya, tetapi kemarin masih saja terjadi penggembokan oleh buruh di Kubu Raya," ujarnya.
Kapolsek KP3L mengancam akan melakukan tindakan hukum apabila kedepannya masih terjadi penghadangan ataupun penggembokan terkait bongkar muat barang dari kontainer di kawasan Kubu Raya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Setiap kami melakukan bongkar muat di wilayah Kabupaten Kubu Raya, kami selalu didatangi oleh orang yang mengaku juga buruh untuk membantu membongkar, setelah itu, mereka minta digaji," kata Koordinator Buruh Pelabuhan Pontianak, Ramlan di Pontianak, Senin.
Ramlan mengeluhkan gangguan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut yang mengaku buruh di Kabupaten Kubu Raya.
"Kalau mereka mau mencari makan silakan saja, tetapi jangan ganggu lahan kami," ujarnya kesal.
Dia berharap Kepolisian Resor Kota Pontianak menindak tegas kelompok yang mengaku buruh tersebut, karena telah mengganggu aktivitas bongkar muat mereka.
"Kalau mereka mau bekerja membantu kami, nanti yang akan membayar jasa mereka siapa. Karena perusahaan ekspedisi tahunya hanya membayar kami," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sektor Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Laut (KP3L) Kota Pontianak AKP Ahmad Firdaus menyatakan ada kesalahpahaman antara buruh di Pelabuhan Pontianak dan kelompok buruh di Kabupaten Kubu Raya sehingga perlu diluruskan.
"Kami sudah memediasi kedua belah pihak agar tidak lagi terjadi selisih paham antara buruh Kota Pontianak dan Kubu Raya, tetapi kemarin masih saja terjadi penggembokan oleh buruh di Kubu Raya," ujarnya.
Kapolsek KP3L mengancam akan melakukan tindakan hukum apabila kedepannya masih terjadi penghadangan ataupun penggembokan terkait bongkar muat barang dari kontainer di kawasan Kubu Raya.
(U.A057/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014