Sintang (Antara Kalbar) - Harga cabai di pasar Sintang kembali meroket. Kali ini harga cabai sudah mencapai kisaran Rp80 ribu per kg. Bahkan jika membeli eceran, harganya mencapai Rp100 ribu per onsnya.

Di Pasar Junjung Buih, Kota Sintang, harga cabai sudah mencapai Rp100 ribu per onsnya.

Salah seorang pedagang di pasar tersebut menyampaikan harga cabai naik sedang empat hari yang lalu. Kenaikan harga cabai ini disebabkan tidak adanya pasokan cabai dari petani. “Cabai sudah mulai langka mas. Dari petaninya memang tidak ada,” kata pedagang sayur di Pasar Junjung Buih tersebut.

Tidak hanya di Pasar Junjung Buih, di Pasar Sayur Masuka harga cabai juga mengalami kenaikan. Di pasar tersebut harga cabai mencapai Rp70 ribu per kilogramnya. Jika membeli satu ons, harganya menjadi Rp9 ribu. Biasanya harga cabai hanya berkisar Rp50.000 per kilogramnya. Harga ini mulai naik sejak tiga hari lalu menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Bukan hanya cabai, sejumlah jenis sayuran juga mengalami kenaikan. Nuraini (28), warga Masuka yang ditemui saat berbelanja menuturkan sejumlah jenis sayuran juga mengalami kenaikan. “Aneh juga. Bukan menjelang hari raya tapi harga sayuran naik,” katanya.

Dia mengatakan beberapa jenis sayuran juga langka. Ibu satu anak ini pun berharap pemerintah daerah bisa menjaga pasokan barang dan stabilitas harganya. Dari informasi yang dihimpun Kapuas Post menyebutkan, kenaikan harga cabai disebabkan suplai cabai dari sejumlah daerah perhuluan Sintang tersendat. Beberapa agen cabai di Sungai Durian malah terpaksa membeli cabai dari luar daerah Sintang, seperti kawasan Kopisan Singkawang, Sungai Pinyuh, Anjungan dan sekitarnya.

Kepala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman kebutuhan cabai dan sayuran di Sintang memang tidak bisa dipenuhi oleh petani lokal Sintang. Salah satunya cabai, produksi cabai hanya di Kecamatan Kayan Hilir. Pasokan cabai dari Kayan Hilir ini terkadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan cabai di Kabupaten Sintang sehingga sebagian harus mendatangkan dari Singkawang. Begitu juga sayuran yang produksinya dari Kecamatan Sungai Tebelian dan Binjai tidak bisa mencukupi permintaan masyarakat.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014