Jakarta (Antara Kalbar) - Hasil riset Plan Indonesia menyebutkan anak perempuan yang menikah dini rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Riset pada 2011, 44 Persen anak menikah dini mengalami KDRT dengan tingkat frekuensi tinggi," kata Comunication specialist Plan Indonesia Irsyad Hadi di Jakarta, Sabtu.

Lebih lanjut dia mengatakan, sisanya sebanyak 56 persen anak perempuan mengalami KDRT dalam frekuensi rendah.

Riset itu juga menyebutkan bahwa 33,5 persen anak usia 13-18 tahun pernah menikah, dan rata-rata mereka menikah pada usia 15- 6 tahun.

Bukan hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia, masih banyak perempuan yang mengalami diskriminasi karena persoalan gender dan usia.

Dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan cenderung kurang mendapat akses di berbagai bidang, terutama bidang pendidikan dan sumberdaya ekonomi.

Selain itu, perempuan juga lebih berisiko menghadapi kekerasan dalam berbagai bentuk, baik di rumah, sekolah, atau lingkungan yang lebih luas.

Dengan pengalaman bekerja bersama 1,5 juta anak dan keluarga di 52 negara di dunia, Plan menyimpulkan bahwa anak-anak perempuan belum diperlakukan setara dengan anak laki-laki.     
"Padahal anak perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi keluarga, masyarakat dan bahkan negara," kata Irsyad.

Untuk memperkuat upaya perlindungan dan persamaan hak bagi anak perempuan ini, Departemen Komunikasi Plan Indonesia memanfaatkan momentum hari anak perempuan internasional (International Day of the Girls) yang diperingati setiap 11 Oktober, dengan menyelenggarakan kegiatan Kompetisi film bertema "Memberdayakan Remaja Perempuan: memutus lingkar kekerasan".

Festival film ini bertujuan untuk menyebarkan kampanye pemberdayaan anak perempuan melalui medium film baik dalam bentuk animasi, kumpulan foto ataupun dokumenter, dengan melibatkan masyarakat umum, termasuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Kriteria peserta lomba para remaja usia 15-25 tahun, baik pelajar, mahasiswa atau pun umum. Pengumpulan film mulai 7 September sampai 7 Oktober 2014, informasi lebih lengkap bisa kunjungi portal plan Indonesia, facebook planindonesia, twitter," jelas Irsyad Hadi

(D016/Yuniardi)

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014