Sekadau (Antara Kalbar) - Merasa bising karena pemberitaan di televisi lebih pada pemberitaan partai dan kekuasaan, Kades Menawai Tekam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau meminta agar pihak stasiun televisi menyiarkan pemberitaan yang memotivasi sekaligus membangun mental anak bangsa.

"Tidak malu kah elit politik di pusat (Senayan, Red )  sana dengan kelakuan yang mirip anak TK dan tidak mencerminkan sikap sebagai pejabat publik. Paripurna dijadikan ajang unjuk diri lewat sikap yang tidak mendidik bangsa. Negara ini mau di bawa kemana kalau hasil penyiaran ( Berita, Red ) selalu mengarah pada bahasa kekuasaan," ungkap Kades Menawai Tekam, Yohanes Kater (3/10).

Kater mencontohkan, sikap salah satu pahlawan reformasi yang kini menampakan wujud gila kuasa, padahal jika sikap seorang negarawan seperti beliau tentulah harus menjadi wasit ketika dua koalisi tidak sepaham bukan malah menjadi pemain di antara koalisi tersebut. Miris kami yang dipedalaman menonton acara televisi yang saban detik menyiarkan sikap yang tidak baik dan membuat lelucon yang menjatuhkan moral bangsa ini dimata dunia.

"Pilkada tak langsung yang diketok oleh elit-elit KMP di Senayan, apakah tidak sebaliknya membantu pemeritahan yang terpilih menjalankan roda negara yang sudah bertambal di sana dan sini, bukan ingin mengacaukannya lagi, karena sesuatu yang kacau ini sangat besar cost nya yang bisa bocor, mengapa tidak cost-cost tersebut buat membangun bangsa, atau jalan di Kalimantan Barat ini. Kasihan masyarakat kecil seperti kami setiap hari melihat, mendengar dan merasakan efek daripada oknum-oknum yang gila kuasa," pungkasnya

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014