Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Hebat pendukung pemerintahan Jokowi-JK, menyambangi Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa.

Kedatangan Ketum PKB di Istana tidak diketahui oleh para juru warta, dan saat keluar dari Istana Merdeka, Muhaimin tidak menyampaikan penjelasan kepada jurnalis soal kedatangannya ke Istana.

Sebagaimana diketahui dalam media sosial twitter baru-baru ini, Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk berkonsentrasi menjadi Ketum PKB.

Menurut dia, hal itu dinilai merupakan langkah yang lebih baik bagi seseorang untuk tidak merangkap jabatan menteri dengan posisi di parpol.

Hal ini merupakan perubahan sikap karena pada September 2014, Muhaimin pernah menyatakan ketidaksetujuannya bahwa menteri yang akan duduk di kabinetnya harus melepas jabatan di parpol.

Ketika itu, ia menjamin apabila kader PKB terpilih menjadi menteri akan bekerja secara profesional dan tidak akan terlalu aktif di partai karena tidak dibebani tugas partai.

Sedangkan sejumlah petinggi partai pendukung pemerintahan seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menyatakan pihaknya setuju jika menteri yang duduk di kabinet Jokowi-JK melepas jabatan di partainya.

Menurut Surya, hal tersebut merupakan proses pendidikan politik dalam menumbuhkan semangat baru dan revolusi mental.

"Itu sebuah prinsip kebijakan yang menurut nasdem itu hal yang baru. Ada proses pendidikan politik dalam menumbuhkan semangat baru, apa yg disebut dengan revolusi mental dan dimulai dengan keteladanan dari para pemimpin," kata Surya.

Hingga kini, berbagai pihak sedang menunggu Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet pemerintahannya mendatang.

Presiden Joko Widodo hanya mengatakan pengumuman susunan kabinet yang bakal dipimpinnya bakal dilakukan secepatnya, meski Jokowi tidak menyebutkan jadwal pastinya.

"Secepatnya," kata Presiden Joko Widodo ketika ditemui wartawan setelah kunjungan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/10).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014