Ngabang (Antara Kalbar) - Setelah memperoleh juara pertama dalam penilaian Adiwiyata Provinsi Kalbar 2014, SMPN 2 Ngabang mengikuti tingkat Nasional. Tim penilai dari pusat, Jumat (31/10) berkunjung di sekolah itu guna melakukan penialaian.
"Saya ingin mempertahankan prestasi sebelumnya, setelah juara tingkat provinsi didapat. Kini dipercaya dalam penilaian Adiwiyata tingkat nasional," kata Kepala SMPN 2 Ngabang Emy Inen disela menerima kunjungan tim penilaian dari pusat.
Menurut Emy, tim penilai terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar dan Kabupaten Landak. Setelah mereka melakukan penilaian di sekitar lingkungan sekolah favorit itu, kemudian memberikan pengarahan kepada jajaran sekolah.
"Kami berharap akan jauh lebih baik lagi. Guru dan murid dapat meningkatkan kepedulian lingkungan, baik di sekolah maupun luar sekolah," ujar Emy.
Emy berharap doa dan dukungan dari semua pihak, semoga sekolah yang ia pimpin bisa masuk ranking dalam penilaian Adiwiyata Nasional itu.
"Apabila kita dapat penghargaan dari pusat, maka kita diwajibkan membina 10 sekolah Peduli lingkungan hidup di Landak ini," kata Emy.
Tim Penilai Adiwiyata, Nison mengatakan, SMPN 2 Ngabang sendiri sudah menunjukkan budaya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
"Hal ini tentunya harus lebih ditingkatkan lagi. Penilaian yang kita lakukan ini pun bukan hanya sekedar fisik, tapi lingkungan dan budaya dalam kehidupan sehari-hari bagi murid maupun guru," ujar Nison.
Menurutnya, tujuan penilaian Adiwiyata ini untuk melihat kepedulian dan kebudayaan terhadap lingkungan yang bersih.
"Hasil penilaian Adiwiyata ini nantinya akan kita sampaikan kepada Dewan Pertimbangan Adiwiyata (DPA). Nantinya DPA lah yang akan menentukan hasil penilaian Adiwiyata ini," tandasnya.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Penilaian Adiwiyata memang banyak yang dinilai lebih berat dari pada lomba sekolah sehat sebelumnya. Di antaranya lingkungan sekolah, kantin sehat, pembelajaran, guru, pemanfaatan barang bekas menjadi daur ulang dan lain sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Saya ingin mempertahankan prestasi sebelumnya, setelah juara tingkat provinsi didapat. Kini dipercaya dalam penilaian Adiwiyata tingkat nasional," kata Kepala SMPN 2 Ngabang Emy Inen disela menerima kunjungan tim penilaian dari pusat.
Menurut Emy, tim penilai terdiri dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalbar dan Kabupaten Landak. Setelah mereka melakukan penilaian di sekitar lingkungan sekolah favorit itu, kemudian memberikan pengarahan kepada jajaran sekolah.
"Kami berharap akan jauh lebih baik lagi. Guru dan murid dapat meningkatkan kepedulian lingkungan, baik di sekolah maupun luar sekolah," ujar Emy.
Emy berharap doa dan dukungan dari semua pihak, semoga sekolah yang ia pimpin bisa masuk ranking dalam penilaian Adiwiyata Nasional itu.
"Apabila kita dapat penghargaan dari pusat, maka kita diwajibkan membina 10 sekolah Peduli lingkungan hidup di Landak ini," kata Emy.
Tim Penilai Adiwiyata, Nison mengatakan, SMPN 2 Ngabang sendiri sudah menunjukkan budaya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
"Hal ini tentunya harus lebih ditingkatkan lagi. Penilaian yang kita lakukan ini pun bukan hanya sekedar fisik, tapi lingkungan dan budaya dalam kehidupan sehari-hari bagi murid maupun guru," ujar Nison.
Menurutnya, tujuan penilaian Adiwiyata ini untuk melihat kepedulian dan kebudayaan terhadap lingkungan yang bersih.
"Hasil penilaian Adiwiyata ini nantinya akan kita sampaikan kepada Dewan Pertimbangan Adiwiyata (DPA). Nantinya DPA lah yang akan menentukan hasil penilaian Adiwiyata ini," tandasnya.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.
Penilaian Adiwiyata memang banyak yang dinilai lebih berat dari pada lomba sekolah sehat sebelumnya. Di antaranya lingkungan sekolah, kantin sehat, pembelajaran, guru, pemanfaatan barang bekas menjadi daur ulang dan lain sebagainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014