Sungai Raya (Antara Kalbar) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Kubu Raya masih kekurangan penyuluh lapangan keluarga berencana yang mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan program tersebut.



"Hingga sekarang kami masih mengalami kekurangan tenaga PLKB. Kami hanya memiliki sembilan tenaga PLKB dari kalangann PNS yang tersebar di setiap kecamatan, sisanya kita dibantu sekitar 60 tenaga PLKB non-PNS," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Kubu Raya Titus Nursiwan di Sungai Raya, Senin.



Untuk memenuhi kebutuhan tenaga PLKB tersebut, katanya, pada 2010 dan 2012, pihaknya telah mengajukan permohonan tenaga PNS ke BKD Kubu Raya sekitar lima orang tenaga PLKB.



Hanya saja, katanya, karena hingga sekarang persoalan CPNS 2010 dan 2012 belum tuntas, membuat pihaknya belum bisa menambah jumlah tenaga PLKB PNS.



Meski demikian, pihaknya terus meningkatkan jumlah warga yang akan masuk dalam program Keluarga Berencana Kesehatan (KB-Kes) di Kubu Raya.



"Agar optimalisasi target jumlah warga yang masuk dalam program Keluarga Berencana bisa terus meningkat, secara rutin kita melakukan penyuluhan dan pelayanan langsung ke masyarakat yang ada di sembilan kecamatan di Kubu Raya," katanya.



Untuk itu, Titus mengimbau masyarakat bisa semakin sadar untuk menggalakkan program Keluarga Berencana.



"Sebaiknya kalau bisa diusahakan dua anak cukup, dengan harapan agar orang tua bisa memberikan penghidupan yang jauh lebih layak mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, dan sejenisnya bagi anak dan keluarganya," katanya.



Titus juga menyarankan agar masyarakat bisa memprioritaskan untuk mengikuti program KB melalui Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).



"KB MKJP ini merupakan salah satu program prioritas, makanya setiap ada kesempatan kita selalu mempromosikan dengan melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga agar beralih ke program KB MKJP," katanya.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014