Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Air Polda Kalimantan Barat sepanjang 2014 telah menangani atau memproses sebanyak 72 kasus aktivitas kapal motor ilegal di perairan Kalbar, kata Direktur Polair Kombes (Pol) Wayan Pinatih.

"Dari sebanyak 72 kasus, 49 kasus diantaranya sudah selesai atau mempunyai kekuatan hukum tetap, dan sisanya sekitar 23 kasus masih dalam proses hukum," kata Wayan Pinatih di Pontianak, Senin.

Ia menjelaskan suatu prestasi yang cukup menggembirakan pihaknya juga telah melelang kapal motor nelayan asing yang disita negara dengan nilai sebesar Rp1,1 miliar atau nilai dengan tertinggi se-Indonesia.

Wayan menambahkan dari 72 kasus tersebut, pelanggaran hukum yang tertinggi, yakni kasus pencurian ikan sebanyak 12 kasus, kemudian disusul kasus minyak dan gas sebanyak delapan kasus, sisanya, yakni pelanggaran hukum oleh pemilik kapal motor yang tidak memiliki dokumen layar, dan kasus tugboat yang menabrak tiang penyangga Jembatan Kapuas I.

Dalam kesempatan itu, Dirpolair Polda Kalbar berharap pemerintah memberikan fasilitas yang memadai kepada institusinya agar bisa dengan maksimal dalam melakukan patroli untuk pengamanan perairan Kalbar.

"Kami saat ini memiliki sebanyak 30 kapal patroli dari berbagai ukuran yang masih serba minim, yakni untuk kapal patroli menggunakan kapal motor eks milik nelayan asing yang disita oleh negara," katanya.

Menurut dia setiap bulan Polair Polda Kalbar melakukan patroli di sepanjang Sungai Kapuas dengan menggunakan 13 unit kapal patroli, dan sekitar dua hingga kapal digunakan untuk patroli di perairan perbatasan, serta 14 unit kapal motor tersebar di markas Polres-polres.

Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto menyatakan kesiapannya melakukan koordinasi dengan TNI-AL dan Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak dalam menekan pencurian ikan di perairan Kalbar.

Dengan luasnya perairan Kalbar, dan potensi sumber daya alamnya yang melimpah, sehingga banyak nelayan asing berusaha memanfaatkan kelengahan aparat untuk melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia, Kalbar khususnya, katanya.

"Saat ini kami meningkatkan patroli di daratan dan perairan mencegah penyimpangan BBM bersubsidi di Kalbar," ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014