Sungai Raya (Antara Kalbar) - Kepala Desa Parit Baru, Musa Abdul Hamid menilai penyaluran bantuan dana langsung dari pengalihan subsidi BBM yang dilakukan pemerintah pusat melalui program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), tidak tepat sasaran karena data yang digunakan tidak akurat.

"Untuk penyaluran dana PSKS di kecamatan Sungai Raya, benar-benar tidak tepat sasaran. Hal ini disebabkan, data yang di gunakan tersebut, menggunakan data lama yang sudah tidak akurat," kata Musa di Sungai Raya, Senin.

Ia menjelaskan, pada hari terakhir penyaluran bantuan PSKS yang dilaksanakan di kantor pos jalan Adi Sucipto, berjalan lancar, tidak ada kendala dalam pelayanannya. Hanya saja, banyak kartu yang hilang, sehingga pemegang kartu harus melaporkan ke dinas terkait.

Terlebih, penyaluran bantuan itu, tidak tepat sasaran, karena data-data yang digunakan itu, merupakan data yang lama, sehingga ke depan di harapkan, pemerintah harus melakukan pendataan ulang, terhadap warga yang benar-benar berhak menerima.

"Dalam pengambilan uang tersebut, sangat disayangkan karena kebanyakan dari para penerima kompensasi BBM itu, rata-rata mengendarai sepeda motor, menggunakan telepon genggam, serta banyak juga yang mengenakan perhiasan. Sehingga, bantuan yang seharusnya di salurkan kepada warga miskin ini, tidak tersampaikan dengan benar," tuturnya.

Hal yang sama juga di katakan Iwan, ketua RT 10, RW 22, Desa Parit Baru. Menurutnya, pemberian bantuan itu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh warga miskin, selain itu, dalam penyalurannya pihak RT yang ada tidak dilibatkan, sehingga data yang digunakan banyak yang tidak sesuai.

"Seharusnya karena ini merupakan program baru, tentu harus menggunakan data baru juga. Yang terjadi sekarang, banyak warga saya yang justru benar-benar tidak mampu, memprotes saya selaku RT dan menyatakan saya tidak adil, meski saya tidak mengetahui betul proses pendataan dari program ini," katanya.

Sementara menurut Deska, petugas kantor pos, sekitar 1500 orang warga dari Desa Sungai Raya, Desa Arang Limbung, Teluk Kapuas, dan Desa Parit Baru, yang telah di bagikan bantuan program simpanan keluarga sejahtera itu. Namun, cukup banyak juga kendala dalam pembagiannya, salah satunya, banyaknya kartu PSKS milik warga yang hilang.

"Dari pengalaman yang ada ini, ke depan di harapkan pemerintah harus jeli dalam pemberian bantuan jenis apapun, kepada warga miskin, sehingga mereka yang betul-betul membutuhkan, dapat merasakannya, dan bukan malah sebaliknya," katanya. 

(KR-RDO/A029)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014