Pontianak (Antara Kalbar) - Kehidupan rumah tangga tidak selamanya berjalan mulus, sesekali pasti ada gelombang yang menerpa, demikian konselor perkawinan Dra Fauziah, MPd, Rabu.

"Seberapa besar masalah yang datang, semua tergantung istri dan suami untuk menyikapinya. Komunikasi yang kurang bagus sering menjadi pangkal utama masalah muncul antara pasangan suami istri," katanya saat menjadi nara sumber dalam dialog bertema "Parenting skill sebagai upaya mewujudkan keluarga samara" yang digelar TP PKK Kota Pontianak dalam rangka memperingati hari Ibu ke-86 di Pontianak.

Menurut dosen IAIN tersebut, banyak hal yang menjadi sumber konflik dan menyebabkan sebuah persoalan dalam rumah tangga. Bahkan masalah yang seharusnya tidak diributkan pun bisa menjadi persoalan besar yang tak kunjung selesai.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak Lismaryani Sutarmidji.

"Ikatan pernikahan bisa menjadi lemah bila tidak dijaga dengan baik sehingga ada saja keluarga yang berpisah sebelum ajal menjemput," katanya.

Lismaryati menambahkan, mereka lupa akan dampak yang terjadi dari korban perpisahan tersebut terutama anak yang masih tumbuh perlu bimbingan dari kedua orang tuanya. Karena itu, pada kegiatan tersebut dia mengajak peserta untuk menyampaikan informasi yang telah didapatkan kepada keluarga, tetangga dan masyarakat sehingga akan terwujud keluarga yang Sakinah Mawaddah, Warrahmah.

Sementara sekretaris panitia Peringatan Hari Ibu Ke-86 Kota Pontianak dr. Darmanelly, M,Kes, berharap melalui kegiatan tersebut, perempuan, istri, ibu menjadi sosok perempuan teladan yang mampu menjadi perempuan idaman, pendamping pilihan bagi suami, pembimbing handal bagi anak-anaknya.

"Setiap rumah tangga pasti punya masalah namun kita berharap mereka mampu menyelesaikan masalahnya dengan baik dan damai sehingga terwujud keluarga sakinah, mawaddah, warahmah," kata Darmanelly yang juga menjabat sebagai Kepala BPMPAKB Kota Pontianak dan Ketua Pokja IV TP PKK Kota Pontianak.

Selain materi dari Dra.Fauziah, MPD, peserta juga mendapatkan materi langkah-langkah menjadi keluarga yang samara dari Arif Hartono, S.Ag.  

"Keluarga Samara itu bukan berarti tidak pernah kelahi atau tidak ada masalah yang terjadi di dalam keluarga tetapi bagaimana keluarga tersebut menyikapi setiap persoalan dan permasalahan itu dengan mencari jalan keluar yang baik dan mempertahankan rumah tangganya supaya tetap bisa utuh tentunya tidak ada petunjuk dan tuntunan yang paling baik selain dari tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah dalam berkeluarga," kata Arif.

(Humas Pemkot Pontianak/N005)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014