Sintang ( Antara Kalbar) - Kabupaten Sintang kini mewaspadai penyebaran rabies seiring adanya korban yang digigit anjing pengidap saat berkunjung Natal ke keluarganya di Desa Penjernang yang berbatasan langsung dengan Kota Baru, Nanga Pinoh.
"Korbannya kini masih di rawat di rumah sakit," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Darmadi.
Dia menyampaikan pihaknya bersama Dinas Pertanian sudah turun mengisolasi tujuh desa di Kecamatan Sungai Tebelian dan dua desa di Kecamatan Dedai yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Melawi.
Tujuh desa di Kecamatan Sungai Tebelian tersebut yakni HTI Penjernang, Melayang Sari, Sarai, Rarai, Bonet Lama, Bonet Engkabang dan Baya Betung.
Sedangkan dua desa di Kecamatan Dedai yakni Sungai Mali dan Mengkirai Jaya.
Dikatakan Darmadi, anjing gila yang menggigit warga Sintang ini sudah dibunuh. Tapi dia tetap mengkhawatirkan masih ada anjing-anjing gila lainnya yang mungkin berkeliaran secara liar di sembilan desa tersebut. Apalagi anjing punya jangkauan mencapai 5-7 km.
"Kami bersama Dinas Pertanian akan segera memvaksinasi seluruh anjing di desa-desa tersebut," kata dia.
Untuk penderita yang terkena gigitan anjing gila, lanjut dia saat ini sudah divaksinasi. Dia menjelaskan jika terjadi gigitan anjing gila sebaiknya segera cuci dengan sabun, dibiarkan selama 15 menit baru dibilas dengan air yang mengalir.
Setelah itu diberikan alkohol dengan kadar 70 persen untuk pertolongan pertama. Baru kemudian dibawa ke Pukesmas.
"Rabies ini bisa menimbulkan kematian. Masa inklubasinya antara 3-8 minggu. Kalau digigitnya di kaki maka satu dua hari belum terasa karena virus rabies itu menyerang otak dalam waktu 8 minggu," terangnya.
Dia juga menjelaskan ciri-ciri anjing gila itu ialah ekornya masuk ke selangkangannya dan lidahnya selalu menjulur serta mengeluarkan cairan yang banyak.
"Anjing gila ini apa yang ditemukan dia pasti digigitnya. Walau tidak ada yang mengganggu," jelas dia.
Darmadi khawatir anjing-anjing gila itu banyak yang liar. "Kalau ini benar maka bisa KLB besar-besaran. Karena itu kami mengimbau masyarakat yang memiliki anjing untuk mengurungnya agar tidak diserang oleh anjing-anjing gila yang berkeliaran liar," pintanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015