Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Heronimus Hero mengatakan bahwa edukasi sejak dini menjadi solusi efektif dan jangka panjang untuk menangani penyakit rabies.
"Tindakan tepat dan berpengaruh secara besar untuk saat ini dan jangka panjang dalam pencegahan dan penanganan rabies di Kalbar ini yakni edukasi. Hal itu perlu kita lakukan bersama," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya mendorong edukasi pencegahan sejak dini rabies agar masuk kurikulum yang menyasar pelajar SD dan SMP.
"Hal itu supaya anak - anak tahu langkah segera diambil menghindari hewan penular rabies atau jika tergigit bagaimana penanganan dengan mencuci 15 menit di air mengalir dan sabun. Itu perlu disebar luaskan agar menghindari kematian dampak penyakit rabies," kata dia menjelaskan.
Apalagi menurutnya kalau hanya mengandalkan vaksinasi untuk pencegahan rabies maka itu akan butuh waktu. Pasalnya antara kebutuhan dan ketersediaan vaksin tidak seimbang.
"Saat ini vaksinasi terbatas karena tahun ini hanya 7.500 dosis. Sementara hewan penular rabies 200 ribuan. Untuk itu lah penting edukasi sejak dini," kata dia.
Terkait kasus rabies di Kalbar sejauh ini ada tiga kasus kematian yakni dua di Kabupaten Landak dua satu orang di Kabupaten Mempawah.
"Terhadap persoalan rabies memang terus menjadi perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten agar tidak ada kasus. Namun potensi hewan tertular tinggi maka itu jadi tantangan. Meski demikian upaya tadi vaksinasi, edukasi dan lainnya terus digencarkan," kata dia.