Sintang (Antara Kalbar) - Ribuan liter solar milik PT PLN unit Serawai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat tumpah dan memenuhi parit di pemukiman warga yang dekat dengan tangki penampungan solar tersebut.
"Peristiwa tumpahnya solar tersebut terjadi Rabu (14/1) dini hari, seusai petugas jaga malam PLN Serawai, Plaon, mengisi minyak dari tangki utama ke tangki mesin pembangkit listrik," kata Kepala Kepolisian Sektor Serawai, Iptu Rasim Sugianto, di Sintang, Jumat.
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi dini hari. Masyarakat Serawai sempat kaget bukan main ketika menyadari parit di sekitar rumah mereka penuh dengan minyak solar.
Ratusan warga keluar rumah dan berkerumun di sepanjang parit yang dipenuhi minyak solar itu. Masyarakat kemudian menyusuri parit untuk mencari tahu dari mana sumber minyak itu.
Menurut Kapolsek, petugas jaga malam itu lupa menutup tangki mesin pembangkit yang telah penuh solar, sehingga akhirnya meluber dan tumpah ke parit.
"Minyak diketahui tumpah pada pagi harinya oleh masyarakat. Kemudian karena kesal masyarakat akhirnya menyegel Kantor PLN Serawai yang saat itu dalam keadaan kosong," kata Ahong yang juga ketua Dewan Adat Dayak Serawai.
Dia mengatakan, setelah tahu minyak tersebut berasal dari PLN, warga langsung emosi. Mereka kemudian menyegel Kantor PLN Serawai.
"Saya perkirakan ribuan liter minyak solar yang tumpah," katanya.
Dia mengatakan, minyak tumpah karena keran tangki minyak milik PLN Serawai tidak tertutup dan itu adalah kesalahan petugas.
Akibat seluruh minyak tumpah ke parit, tangki minyak PLN menjadi kosong.
Sejak kejadian itu, masih menurut Ahong, ratusan masyarakat Serawai akhirnya berbondong-bondong mengambil ribuan liter minyak solar yang ada di parit. Mereka ada yang mengambil dengan jeriken dan penampung lainnya.
"Itu menjadi rezeki masyarakat," katanya setengah bercanda.
Meski dinilainya menjadi rezeki bagi masyarakat, tumpahnya ribuan liter minyak ke parit itu juga membuatnya khawatir. Dia khawatir ada masyarakat yang tanpa sengaja menyulut api ke parit sehingga bisa menyebabkan kebakaran.
Tidak hanya itu, Ahong juga khawatir minyak di dalam parit ini akan mengalir ke sungai yang dampaknya akan mencemari lingkungan.
Kapolsek Serawai menambahkan, karena kesal dengan insiden tersebut, warga Serawai sempat menyegel Kantor PLN. Anggota Kepolisian Serawai kemudian memasang tanda garis "police line" di sekitar tempat itu. Baru kemudian pada pukul 15.30 WIB, Polsek Serawai bersama camat, pihak PLN Ranting Melawi dan tokoh masyarakat lainnya melakukan pertemuan.
Hasil pertemuan, kata Kapolsek, disepakati bahwa PLN akan menyelesaikan persoalan tersebut secara internal. "Masyarakat juga sepakat segel Kantor PLN dibuka. Kami juga telah memperingatkan agar petugas PLN tidak lagi lalai," ungkap Rasim.
Dia mengatakan tidak menindaklanjuti kasus tersebut karena pihak PLN tidak melaporkan petugasnya yang lalai itu. Selain itu, masyarakat juga menerima kesepakatan dengan PLN.
Rasim juga mengatakan listrik di Serawai masih dalam kondisi menyala. Karena ada minyak cadangan. Rasim memperkirakan minyak yang tumpah tersebut mencapai empat ton atau 4 ribu liter.
Sementara Manajer PLN Rayon Sintang, Yudi Yanto mengatakan PLN Serawai masuk wilayah PLN Rayon Melawi sehingga dirinya tidak bisa berkomentar banyak.
Kepala BLH Kabupaten Sintang, Abdurrani mengatakan akan menurunkan petugas ke Serawai untuk mengecek peristiwa tersebut. "Kami akan cek apakah tumpahan minyak itu akan mencemari lingkungan atau tidak," kata dia.
(Faiz/N005/B008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
"Peristiwa tumpahnya solar tersebut terjadi Rabu (14/1) dini hari, seusai petugas jaga malam PLN Serawai, Plaon, mengisi minyak dari tangki utama ke tangki mesin pembangkit listrik," kata Kepala Kepolisian Sektor Serawai, Iptu Rasim Sugianto, di Sintang, Jumat.
Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi dini hari. Masyarakat Serawai sempat kaget bukan main ketika menyadari parit di sekitar rumah mereka penuh dengan minyak solar.
Ratusan warga keluar rumah dan berkerumun di sepanjang parit yang dipenuhi minyak solar itu. Masyarakat kemudian menyusuri parit untuk mencari tahu dari mana sumber minyak itu.
Menurut Kapolsek, petugas jaga malam itu lupa menutup tangki mesin pembangkit yang telah penuh solar, sehingga akhirnya meluber dan tumpah ke parit.
"Minyak diketahui tumpah pada pagi harinya oleh masyarakat. Kemudian karena kesal masyarakat akhirnya menyegel Kantor PLN Serawai yang saat itu dalam keadaan kosong," kata Ahong yang juga ketua Dewan Adat Dayak Serawai.
Dia mengatakan, setelah tahu minyak tersebut berasal dari PLN, warga langsung emosi. Mereka kemudian menyegel Kantor PLN Serawai.
"Saya perkirakan ribuan liter minyak solar yang tumpah," katanya.
Dia mengatakan, minyak tumpah karena keran tangki minyak milik PLN Serawai tidak tertutup dan itu adalah kesalahan petugas.
Akibat seluruh minyak tumpah ke parit, tangki minyak PLN menjadi kosong.
Sejak kejadian itu, masih menurut Ahong, ratusan masyarakat Serawai akhirnya berbondong-bondong mengambil ribuan liter minyak solar yang ada di parit. Mereka ada yang mengambil dengan jeriken dan penampung lainnya.
"Itu menjadi rezeki masyarakat," katanya setengah bercanda.
Meski dinilainya menjadi rezeki bagi masyarakat, tumpahnya ribuan liter minyak ke parit itu juga membuatnya khawatir. Dia khawatir ada masyarakat yang tanpa sengaja menyulut api ke parit sehingga bisa menyebabkan kebakaran.
Tidak hanya itu, Ahong juga khawatir minyak di dalam parit ini akan mengalir ke sungai yang dampaknya akan mencemari lingkungan.
Kapolsek Serawai menambahkan, karena kesal dengan insiden tersebut, warga Serawai sempat menyegel Kantor PLN. Anggota Kepolisian Serawai kemudian memasang tanda garis "police line" di sekitar tempat itu. Baru kemudian pada pukul 15.30 WIB, Polsek Serawai bersama camat, pihak PLN Ranting Melawi dan tokoh masyarakat lainnya melakukan pertemuan.
Hasil pertemuan, kata Kapolsek, disepakati bahwa PLN akan menyelesaikan persoalan tersebut secara internal. "Masyarakat juga sepakat segel Kantor PLN dibuka. Kami juga telah memperingatkan agar petugas PLN tidak lagi lalai," ungkap Rasim.
Dia mengatakan tidak menindaklanjuti kasus tersebut karena pihak PLN tidak melaporkan petugasnya yang lalai itu. Selain itu, masyarakat juga menerima kesepakatan dengan PLN.
Rasim juga mengatakan listrik di Serawai masih dalam kondisi menyala. Karena ada minyak cadangan. Rasim memperkirakan minyak yang tumpah tersebut mencapai empat ton atau 4 ribu liter.
Sementara Manajer PLN Rayon Sintang, Yudi Yanto mengatakan PLN Serawai masuk wilayah PLN Rayon Melawi sehingga dirinya tidak bisa berkomentar banyak.
Kepala BLH Kabupaten Sintang, Abdurrani mengatakan akan menurunkan petugas ke Serawai untuk mengecek peristiwa tersebut. "Kami akan cek apakah tumpahan minyak itu akan mencemari lingkungan atau tidak," kata dia.
(Faiz/N005/B008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015