Sekadau (Antara Kalbar) – Ruas jalan dari desa Muntik Kecamatan Belitang menuju desa Kumpang Ilong di Kecamatan Belitang Hulu rusak parah. Musim hujan serta lalu lintas angkutan buah kelapa sawit menjadi pemicu jalan tanah mudah hancur.
Warga setempat meminta Kepala Dinas PU Kabupaten Sekadau agar turun langsung ke lapangan untuk melihat kenyataan rusaknya infrastruktur jalan.
“Ya benar itu, kepala dinas PU harus turun blusukan ke lapangan dan jangan cuma blusukan dari HP (telepon). Sejauh ini kami tidak pernah melihat seperti apa orang PU, atau SKPD yang ada di Pemkab Sekadau dalam artian turun langsung ke lapangan. Kalau mendengar kabar SKDP pergi ke kota sudah terlalu sering dan urusan lobi melobi katanya,†ungkap warga Belitang Hulu, Karem melalui pesan singkatnya , Kamis (21/01).
Dia menceritakan kondisi jalan di daerah Belitang Hulu pada umumnya setiap tahun seperti tak bertuan. "Saya barusan dari luar kecamatan dan melihat kondisi di Muntik menuju Kumpang Ilong itu sangat parah sekali, jika menggunakan mobil mungkin berjam-jam di jalan atau bahkan bisa menginap di jalanan sekarang ini. Tindakan seperti apa yang bisa dilakukan pemerintah dalam hal ini instansi terkait untuk bertindak prorakyat dulu, dengan persoalan jalan yang ada. Kalau sekedar mendengar cerita atau gosip saja tidak akan ada penyelesaiannnya, kecuali berkaca pada pak Jokowi turun langsung ke lapangan bukan buka hp tanya kabar di sana jalan seperti apa.," katanya
Menurut dia, sudah saatnya para ujung tombak di dinas terkait turun ke lapangan diakhir masa jabatan untuk melihat langsung seperti apa pembangunan yang akan ditinggalkan selepas pensiun nantinya.
"Kami sebagai masyarakat kecil hanya berharap jalan lancar, itu saja tidak meminta lebih karena kami telah terbiasa hidup susah. Kalau persoalan jalan itu saya rasa wajar masyarakat mengeluh, karena sudah hampir seabad Indonesia mardeka, jalan kami masih seperti jaman perang,†paparnya.
Sementara itu anggota DPRD Propinsi Kalimantan Barat, Aloysius ketika dikonfirmasi melalui pesan blackberry-nya mengatakan, "saya bukan provokasi masyarakat, namun jika jalan tersebut tetap dibiarkan sebaiknya ditutup saja. Tidak ada gunanya dilintasi. Kalau perusahaan mereka bisa lewat karena fasilitas mereka lengkap, tapi sulit sekali mereka turun tangan memperbaiki jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, kendaran perusahaan jika melintas pasti di kawal oleh jhon deeree, tapi kalau kendaraan warga membawa sekaligus mengangkut buah atau barang untuk dagangan, apakah ada yang mengawal atau untuk mengawal mereka di jalan. "Akhir masa jabatan, dinas terkait tolong itu jangan terima laporan via hp, tapi blusukanlah ke lapangan,†pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Warga setempat meminta Kepala Dinas PU Kabupaten Sekadau agar turun langsung ke lapangan untuk melihat kenyataan rusaknya infrastruktur jalan.
“Ya benar itu, kepala dinas PU harus turun blusukan ke lapangan dan jangan cuma blusukan dari HP (telepon). Sejauh ini kami tidak pernah melihat seperti apa orang PU, atau SKPD yang ada di Pemkab Sekadau dalam artian turun langsung ke lapangan. Kalau mendengar kabar SKDP pergi ke kota sudah terlalu sering dan urusan lobi melobi katanya,†ungkap warga Belitang Hulu, Karem melalui pesan singkatnya , Kamis (21/01).
Dia menceritakan kondisi jalan di daerah Belitang Hulu pada umumnya setiap tahun seperti tak bertuan. "Saya barusan dari luar kecamatan dan melihat kondisi di Muntik menuju Kumpang Ilong itu sangat parah sekali, jika menggunakan mobil mungkin berjam-jam di jalan atau bahkan bisa menginap di jalanan sekarang ini. Tindakan seperti apa yang bisa dilakukan pemerintah dalam hal ini instansi terkait untuk bertindak prorakyat dulu, dengan persoalan jalan yang ada. Kalau sekedar mendengar cerita atau gosip saja tidak akan ada penyelesaiannnya, kecuali berkaca pada pak Jokowi turun langsung ke lapangan bukan buka hp tanya kabar di sana jalan seperti apa.," katanya
Menurut dia, sudah saatnya para ujung tombak di dinas terkait turun ke lapangan diakhir masa jabatan untuk melihat langsung seperti apa pembangunan yang akan ditinggalkan selepas pensiun nantinya.
"Kami sebagai masyarakat kecil hanya berharap jalan lancar, itu saja tidak meminta lebih karena kami telah terbiasa hidup susah. Kalau persoalan jalan itu saya rasa wajar masyarakat mengeluh, karena sudah hampir seabad Indonesia mardeka, jalan kami masih seperti jaman perang,†paparnya.
Sementara itu anggota DPRD Propinsi Kalimantan Barat, Aloysius ketika dikonfirmasi melalui pesan blackberry-nya mengatakan, "saya bukan provokasi masyarakat, namun jika jalan tersebut tetap dibiarkan sebaiknya ditutup saja. Tidak ada gunanya dilintasi. Kalau perusahaan mereka bisa lewat karena fasilitas mereka lengkap, tapi sulit sekali mereka turun tangan memperbaiki jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan, kendaran perusahaan jika melintas pasti di kawal oleh jhon deeree, tapi kalau kendaraan warga membawa sekaligus mengangkut buah atau barang untuk dagangan, apakah ada yang mengawal atau untuk mengawal mereka di jalan. "Akhir masa jabatan, dinas terkait tolong itu jangan terima laporan via hp, tapi blusukanlah ke lapangan,†pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015