Jakarta (Antara Kalbar) - Sebanyak enam "pahlawan" lingkungan berasal dari berbagai wilayah di Indonesia meraih penghargaan KEHATI Award karena dinilai berperan dalam melestarikan lingkungan.

"Para penerima penghargaan KEHATI Award berasal dari berbagai wilayah di Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) MS Sembiring, pada penyelenggaraan KEHATI Award ke VIII di Gedung Usmar Ismail Jakarta, Rabu.

Penghargaan tersebut diberikan kepada enam dari 12 nominasi, mereka adalah kelompok atau individu yang serius memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan lingkungan atau keanekaragaman hayati.

Terdapat enam kategori penghargaan yaitu Prakarsa Lestari Kehati pada perorangan atau kelompok, Pendorong Lestari Kehati pada badan pelayanan publik atau pemerintah.

Peduli Lestari Kehati pada dunia usaha, Cipta Lestari Kehati pada ilmuwan atau akademisi, Citra Lestari Kehati pada media massa atau pekerja seni dan budaya, dan Tunas Lestari Kehati pada upaya-upaya generasi muda.

Ketua dewan juri KEHATI Award, Eko Baroto mengatakan penilaian bagi para peraih penghargaan cukup sulit dilakukan dan melewati perdebatan panjang.

"Jadi kami membuat beberapa kriteria, seperti orisinilitas dan dampaknya," kata Eko yang juga peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dari 88 usulan dan aplikasi yang masuk ke dewan juri maka didapatkan para pemenang yaitu pada kategori Prakarsa Lestari Kehati diraih Aziil Anwar dari Majene, Sulawesi Barat, yang merehabilitasi mangrove di desanya.

Pada Pendorong Lestari Kehati diraih Januminro dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang membuat model pengelolaan hutan gambut berbasis hak milik.

Pada Peduli Lestari Kehati diraih CV Arum Ayu dari Tangerang Selatan, Jawa Barat, yang serius mempromosikan pangan lokal melalui produk-produk makanannya.

Pada Cipta Lestari Kehati diraih Achmad Subagio dari Jember, Jawa Timur, yang mengelola sumber pangan lokal di lahan-lahan marjinal. Pada Citra Lestari Kehati terdapat Agustinus Sasundu dari Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, yang memanfaatkan bambu untuk alat musik tradisional.

Serta pada ketegori Tunas Lestari Kehati diraih Kelompok Studi Ekosistem Manggrove Teluk Awur (KESEMAT) dari Semarang, Jawa Tengah, yang melakukan kampanye dan konservasi mangrove di Teluk Awur, Jepara.

KEHATI Award sudah berlangsung sejak 2000 dan sebanyak 29 orang telah meraih penghargaan tersebut.

(D016/Farochah)

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015