Ngabang (Antara Kalbar) - Sejumlah warga di Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, tertipu uang puluhan hingga ratusan juta rupiah dengan kedok arisan.

Pelaku yang dituduhkan bernama Nursiah, yang mengaku ketua arisan dengan mendatangi rekan-rekannya yang dikenal dengan modus mencarikan uang tunai untuk orang perlu mendesak dengan kesepakatan berbunga. Tapi, uang yang diberikan tak kunjung kembali.

Hasan Basri (43) mengaku uangnya yang tidak dikembalikan oleh pelaku sebesar Rp 70 juta. Modus pertama sebelum hari raya Natal, pelaku mendatangi rumahnya pinjam uang Rp10 juta dengan dijanjikan kembali Rp12 juta. Uang itu alasan pelaku untuk orang yang perlu karena punya nomer arisan terakhir.

"Memang, pelaku waktu itu mengembalikan uang Rp12 juta. Kemudian selang seminggu pelaku datang ingin pakai uang lagi Rp30 juta dan seterusnya sampai uang saya mencapai Rp90 juta, tapi hanya dibalekan bunga Rp20 juta," ujar Basri.

Tapi, terakhir tanggal 16 Januari 2015 pelaku tak kunjung kabar. Bahkan ramai warga yang terkena penipuan itu dengan modus yang sama. Kasus dugaan penipuan itu sudah dilaporkan ke Polres Landak pada 22 Januari 2015.

"Saya dengan pelaku memang kenal dan keluarganya juga banyak di Landak ini. Jadi banyak warga percaya dengan dia," kata Basri.

Senada diutarakan Agus (39) yang juga meminjamkan uang dan belum dikembalikan Rp15 juta. Berawal meminjam dengan modus yang sama dengan alasan orang butuh uang tunai.

"Sementara kami yang sudah melapor ke polisi ada 4 orang, Sunardi, Agus, Hasan Basri, Mukson. Tapi kawan-kawan lain juga informasinya banyak yang kena tipu juga oleh pelaku," ujar Agus.

Data pelaku, Nursiah, lahir di Ngabang 24 April 1977, alamat di KTP Dusun Pulau Bendu RT 001 RW 001 Kecamatan Ngabang. Pelaku kabur bersama suaminya Ya' Bujang dan kedua anaknya. Sementara rumahnya di dekat komplek BTN Bali Permai sudah digembok warga selaku korban.

"Pelaku sudah menipu warga Ngabang diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih. Sekarang kami masih terus mencari pelaku sambil menunggu hasil tindakan polisi," kata Agus.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015