Jakarta (Antara Kalbar) - Para guru TK dan sekolah yang sederajat diharapkan mampu menyiapkan amak secara mandiri dari aspek mental, emosial dan kemampuan dasar prasekolah seperti mebaca dan menghitung, agar para anak memiliki kesiapan memasuki Kelas I SD, kata pengamat.
Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan-Universitas Negeri Jakarta (FIP-UNJ) Dr Yuliani Nurani, MPd mengemukakan hal itu selaku wakil Ketua "Seminar Kesiapan Sekolah untuk Anak Usia Dini" di kampus tersebut , Jumat.
Menurut Yuliani, usia 0-6 tahun merupakan usia "emas" karena mereka akan mampu menerima masukan pendidikan secara optimal, sehingga para guru TK sudah seharusnya memilki kemampuan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD).
Oleh karena itu, FIP-UNJ bekerjasama Ikatan Guru TK Indonesia (IGTI) dan Himpuan PAUD Indonesia (Himapudi) menyelenggarakan seminar tersebut yang diikuti sekitar 300 peserta dari para guru TK dan yang sederajat dari DKI Jakarta, Jabar, Banten, Sulsel dan Jateng. Hadir mara sumber pakar PAUD dari Singapura, Puspa Sivan, MEd.
Sementara itu, Dekan FIP-UNJ Dr Sofia Hartati, MSi selaku Ketua Panitia Seminar tersebut mengatakan, kesiapan sekolah pada anak dipengaruhi oleh yang diperoleh oleh anak pada usia dini.
Berdasarkan penelitian pada perkembangan otak, dikemukakan bahwa belajar yang dialami oleh anak sejak lahir hingga usia lima tahun memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan belajar anak pada jenjang sekolah.
"Penelitian tersebut mendorong jajaran pakar PAUD untuk menyediakan PAUD yang berkualitas dan guru yang berkompeten. Dari PAUD yang berkualitas diharapkan akan membantu anak-anak Indonesia untuk lebih sipa memasuki pendidikan dasar dan menengah," katanya.
Dekan berharap, seminar tersebut akan mampu memberikan gambaran tentang cara menyelenggarakan PAUD yang berkualitas dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
Dalam seminar tersebut peserta juga memperoleh pengalaman belajar yang bermakna sehingga dapat diterapkan di lembaga masing-masing dan di rumah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015