Bengkayang (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat Syamsul Rizal meminta agar guru penggerak daerah khusus angkatan 11 dapat mewujudkan pendidikan bermutu di daerah itu.
"Berharap juga para calon guru penggerak daerah khusus angkatan 11 memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajerial sekolah, serta pengembangan sekolah," kata Rizal dalam pembukaan festival guru penggerak di Bengkayang, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Bengkayang lanjutnya, memiliki harapan besar agar para calon guru penggerak angkatan 11 semuanya lulus dalam program ini. Sehingga dapat berkiprah mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di Bengkayang, dimana keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya.
Baca juga: Disdikbud Singkawang harap guru penggerak berkontribusi membangun pendidikan
Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas kata dia, diperlukan guru-guru yang siap mengabdi, menyadari panggilan sebagai abdi negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Saya sangat mengharapkan bahwa guru penggerak semuanya dapat memahami dan mempraktikkan falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono menyatakan, guru penggerak di Kabupaten Bengkayang yang telah dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat bukan sekadar meraih predikat, tetapi juga harus mampu menjadi pemimpin pembelajar, dan harus mampu sebagai agen perubahan utamanya dalam upaya melaksanakan program Wajib Belajar 13 Tahun dan Makan Bergizi Gratis.
Selanjutnya, kata dia, makan bergizi merupakan input bagi siswa agar memiliki asupan gizi yang memadai sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dan prosesnya adalah pembelajaran yang menyenangkan.
"Ini berfokus kepada murid serta sebagai output-nya adalah hasil evaluasi sistem pendidikan melalui rapor pendidikan yang di dalamnya mencakup literasi dan numerasi," kata dia.
Baca juga: 72 guru penggerak di Bengkayang diharapkan jadi pembaharu
Literasi dan numerasi lanjutnya, menjadi indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dimana tahun 2014 kategori Kabupaten Bengkayang Tuntas Muda dan selanjutnya dapat menopang Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) Bengkayang berkenaan dengan harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah dengan kisaran angka 7,0 tahun dan 12.24 tahun.
"Guru penggerak sebagai ujung tombak pemimpin pembelajar harus mampu merubah mindset dalam proses pembelajaran reflektif, adaptif dan transformatif," katanya.
Guru penggerak juga diharapkan sebagai garda depan dalam pembelajaran berkarakter dalam rangka mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan terwujudnya Pendidikan Berkarakter Berkualitas dan Setara (Inklusi) di Kabupaten Bengkayang.
Baca juga: Guru penggerak di Kubu Raya cukup untuk memajukan pendidikan