Sekadau (Antara Kalbar) - Senyum kecil menghiasi wajah polos Fauzan Nabil saat rombongan sejumlah wartawan yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Kabupaten Sekadau (IWAS) bersama Kapolsek Sekadau Hilir tiba di kediamannya, Minggu.

Bocah yang tinggal di gang Nyai Suma, jalan Sekadau-Rawak itu sama dengan anak-anak seusianya. Kesehariannya diisi dengan bermain. Namun, ada yang membedakan Nabil dengan teman-teman bermainannya.

Postur tubuh anak pasangan Amin dan Juliana ini berbeda dari bocah-bocah lain.

Nabil adalah bocah laki-laki penderita penyakit kista ginjal. Penyakit tersebut mengakibatkan perut Nabil membengkak seperti perut ibu hamil. Ukuran perutnya tak sebanding dengan tubuh Nabil yang mungil. Badannya pun kurus akibat penyakit tersebut. Ketika ditanyai apakah ada rasa sakit pada perutnya, Nabil menggeleng.

"Ndak sakit om," ujarnya polos.

Meski tidak mengeluh sakit, namun Nabil malu akan penyakit yang dideritanya itu. Soalnya, teman-temannya di sekolah sering menanyakan kenapa perutnya buncit. Bocah yang duduk di kelas 2 SDN 04 Sungai Ringin itu tak mau lagi pergi sekolah karena malu kepada teman-temannya.

"Dia tidak mau sekolah lagi, katanya malu,"kata ibu Nabil, Juliana.

Juliana mengatakan, pembengkakan pada perut Nabil sudah mulai terlihat sejak bocah kelahiran 25 Agustus 2007 itu berusia satu tahun. Semakin lama, perut Nabil semakin besar. Keluarga telah berupaya mencari solusi dengan memeriksakan Nabil ke dokter. Dokter yang mendiagnosa Nabil kala itu mengatakan terdapat kista pada ginjal bocah tersebut. Kista inilah yang menyebabkan pembengkakan pada perutnya.

"Waktu itu dokter bilang ada kista di ginjalnya. Dokter nyarankan operasi di Pontianak," kata Juliana.

Namun, hingga kini pihak keluarga belum dapat mengupayakan operasi Nabil. Salah satu kendala yakni soal biaya. Dokter yang memeriksa penyakit Nabil beberapa waktu lalu mengestimasi biaya untuk mengangkat kista dari ginjal Nabil membutuhkan biaya setidaknya Rp15 juta. Uang sebesar itu cukup memberatkan keluarga Nabil. Ayah Nabil, Amin, yang bekerja sebagai tukang bangunan kesulitan untuk memenuhi biaya pengobatan putra sulungnya itu.

"Itu untuk operasi saja. Belum lagi biaya makan minum selama disana," tutur Juliana.

Melihat kesulitan yang dialami Nabil dan keluarganya, IWAS berniat untuk mencoba membantu meringankan beban keluarga Nabil. Salah satu anggota IWAS, Antonius Sutarjo menuturkan IWAS berencana menggelar aksi penggalangan dana untuk biaya operasi Nabil.

"Rencananya begitu. Tapi kami belum dapat memastikan kapan aksinya. Mudah-mudahan dua-tiga hari ini sudah bisa," tutur Tarjo.

Aksi serupa sebelumnya sudah pernah dilakukan IWAS yakni penggalangan dana untuk operasi Sujinem, penderita tumor parosit asal pal 7. Kala itu aksi IWAS didukung oleh siswa-siswi sekolah, PMI Sekadau, pramuka, dan kalangan lain.

"Rencananya akan melibatkan pelajar dan unsur lain. Kami akan koordinasi dahulu," kata Tarjo.

Sementara itu, Kapolsek Sekadau Hilir Iptu Muhadi mendukung langkah IWAS untuk menggelar penggalangan dana bagi Nabil.

"Muspika Sekadau Hilir mendukung rencana rekan-rekan IWAS. Memang sudah menjadi kewajiban kita untuk membantu sesama yang sedang dalam kesulitan," ucap Muhadi.

Pewarta: Gansi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015