Ngabang (Antara Kalbar) - Riadi, (30), warga Ngabang, menemukan tulang belulang manusia saat menebas rumput di jalan menuju GOR Patih Gumantar Ngabang, Kampung Gasing, Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang, Rabu sekitar pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan, tulang belulang itu sebagian sudah menjadi debu dan menyatu dengan tanah. Posisinya berjarak sekitar 5 meter dari jalan raya.
Riadi mengatakan, ia sebelumnya tengah menebas semak-semak di sebidang tanah milik Jumadi, 55, warga Kota Ngabang.
"Tiba-tiba alat tebas saya terkena benturan dari benda keras. Setelah saya lihat, ternyata benda itu adalah helm. Namun ketika saya mengangkat helm itu, saya terkejut karena melihat tengkorak kepala manusia ada di helm tersebut," kata Riadi.
Riadi mengaku semakin bertambah terkejut ketika melihat celana dari sosok mayat itu. "Akhirnya, saya melaporkan penemuan mayat ini ke pemilik tanah. Selanjutnya, penemuan mayat inipun dilaporkan ke Polres Landak," ujarnya.
Mendengar laporan, polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Dengan menggunakan cangkul dan penggali secara hati-hati, polisi berhasil mengangkat jasad mayat tersebut dan langsung dimasukan ke dalam kantong jenazah.
"Di lokasi penemuan, kita hanya menemukan sejumlah tulang yang masih utuh, jasad yang sudah menyatu dengan tanah, helm, sendal jepit, celana panjang dan ikat pinggang," ujar Kasat Reskrim Polres Landak AKP Andri Syahroni.
Ia menduga jasad mayat tersebut sudah lebih dari setahun terkubur. Sebab, saat dilakukan penggalian, jasad korban tidak menimbulkan bau busuk.
"Kami belum menemukan identitas dari mayat itu. Untuk saat ini jasad mayat tersebut kita bawa ke RSUD Landak untuk otopsi," katanya.
Ia menambahkan, kemungkinan saja setelah otopsi, jasad mayat tersebut akan dimakamkan. "Saat inipun kita belum mengetahui jenis kelamin dari mayat itu. Tapi kalau kita lihat dari ikat pinggang yang ada pada jasad mayat itu, memang ikat pinggang milik laki-laki," jelasnya.
Andri menghimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa melapor ke Polres Landak.
"Silakan lapor ke Polres Landak dengan menjelaskan ciri-ciri anggota keluarga yang hilang saat meninggalkan rumah. Ciri-ciri itu seperti memakai baju apa saat anggota keluarganya meninggalkan rumah," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Saat ditemukan, tulang belulang itu sebagian sudah menjadi debu dan menyatu dengan tanah. Posisinya berjarak sekitar 5 meter dari jalan raya.
Riadi mengatakan, ia sebelumnya tengah menebas semak-semak di sebidang tanah milik Jumadi, 55, warga Kota Ngabang.
"Tiba-tiba alat tebas saya terkena benturan dari benda keras. Setelah saya lihat, ternyata benda itu adalah helm. Namun ketika saya mengangkat helm itu, saya terkejut karena melihat tengkorak kepala manusia ada di helm tersebut," kata Riadi.
Riadi mengaku semakin bertambah terkejut ketika melihat celana dari sosok mayat itu. "Akhirnya, saya melaporkan penemuan mayat ini ke pemilik tanah. Selanjutnya, penemuan mayat inipun dilaporkan ke Polres Landak," ujarnya.
Mendengar laporan, polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Dengan menggunakan cangkul dan penggali secara hati-hati, polisi berhasil mengangkat jasad mayat tersebut dan langsung dimasukan ke dalam kantong jenazah.
"Di lokasi penemuan, kita hanya menemukan sejumlah tulang yang masih utuh, jasad yang sudah menyatu dengan tanah, helm, sendal jepit, celana panjang dan ikat pinggang," ujar Kasat Reskrim Polres Landak AKP Andri Syahroni.
Ia menduga jasad mayat tersebut sudah lebih dari setahun terkubur. Sebab, saat dilakukan penggalian, jasad korban tidak menimbulkan bau busuk.
"Kami belum menemukan identitas dari mayat itu. Untuk saat ini jasad mayat tersebut kita bawa ke RSUD Landak untuk otopsi," katanya.
Ia menambahkan, kemungkinan saja setelah otopsi, jasad mayat tersebut akan dimakamkan. "Saat inipun kita belum mengetahui jenis kelamin dari mayat itu. Tapi kalau kita lihat dari ikat pinggang yang ada pada jasad mayat itu, memang ikat pinggang milik laki-laki," jelasnya.
Andri menghimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa melapor ke Polres Landak.
"Silakan lapor ke Polres Landak dengan menjelaskan ciri-ciri anggota keluarga yang hilang saat meninggalkan rumah. Ciri-ciri itu seperti memakai baju apa saat anggota keluarganya meninggalkan rumah," tukasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015