Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengharapkan Perusahaan Daerah mampu meningkatkan pendapatannya untuk menambah pendapatan asli daerah.

"Ini tentu harus menjadi atensi dari Perusda Kalbar agar bisa meningkatkan kinerjanya dalam membantu pemerintah provinsi meningkatkan PAD," katanya di Pontianak, Senin.

Menurutnya, sejauh ini baru BPD yang mampu memberikan kontribusi besar bagi Kalbar, dimana Pemprov Kalbar ikut dalam penyertaan modal dalam Bank Daerah tersebut. Dimana pada tahun ini, kemungkinan besar Bank Kalbar akan memberikan sumbangsih Rp63 miliar bagi PAD Kalbar.

"Padahal, suntikan investasi kita ke Bank Kalbar kalau tidak salah sekitar Rp25 sampai Rp50 miliar. Namun, ternyata pendapatannya justru lebih besar dari nilai investasi yang telah ditanamkan," tuturnya.

Dia mengatakan, setidaknya Perusda yang ada, harus bisa melakukan hal serupa. Paling tidak, lanjutnya, bisa mencapai setengah dari apa yang telah diberikan Bank Kalbar.

"Ini yang harus kita samakan persepsi nantinya dengan Perusda yang ada di Kalbar. Karena belum lama ini saya pernah bertemu dengan pimpinan perusda yang ada di Kutai, dimana mereka bisa memberikan PAD hingga Rp250 miliar setiap tahunnya kepada pemda setempat dan ini yang kita harapkan bisa di contoh oleh Perusda Kalbar," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kalbar Samuel mengatakan pada tahun anggaran 2015 ini PAD Provinsi Kalbar ditargetkan meningkat sebesar 30,81 persen. Yaitu, target dipatok Rp2,166 triliun. Dengan rincian pajak daerah sebesar Rp1,945 triliun, retribusi daerah Rp119 miliar, bagian laba usaha daerah Rp119 miliar serta lain-lain PAD yang sah sebesar Rp36,166 miliar.

"Target penerimaan tahun 2014 yang lalu yaitu PAD sebesar Rp1,656 triliun. Dengan rincian pajak daerah sebesar Rp1,430 triliun. retribusi daerah Rp112 miliar serta bagian laba usaha daerah Rp66 miliar serta lain-lain PAD yang sah Rp47 miliar," tuturnya.

Upaya meningkatkan pendapatan daerah, lanjut Samuel, bukan hanya optimalisasi pencapaian target, tetapi harus mampu menggali potensi yang ada. Yakni dengan memperluas jangkauan pungutan melalui pemerataan dan menekan angka tunggakan.

"Potensi pajak yang masih perlu dioptimalkan salah satunya adalah pajak kendaraan bermotor, alat berat/besar termasuk kendaraan luar provinsi yang beroperasi di Provinsi Kalbar. Keberhasilan meningkatkan pendapatan daerah berkorelasi dengan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, untuk itu harus proaktif operasional di lapangan melalui `jemput bola`," kata Samuel.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015