Pontianak (Antara Kalbar) - Pekan kuliner khas Tionghoa dalam memeriahkan puncak Perayaan Imlek yang disebut Cap Go Meh di Kota Pontianak,  digelar Sabtu (28/2).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid di Pontianak, Jumat, mengatakan, rencananya pembukaan pekan kuliner khas Tionghoa di sepanjang Jalan Diponegoro itu, akan dibuka Wali Kota Pontianak Sutarmidji, dan juga akan dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.

Ia menjelaskan, hingga saat ini persiapan panitia telah selesai, tinggal menunggu hari pelaksanaannya saja. "Pemasangan pernak pernik Imlek dan CGM, pembangunan stan kuliner dan pintu gerbang ornamen khas Tionghoa juga sudah selesai dibangun pihak panitia.

Ada sebanyak 46 stan kuliner yang menghadirkan berbagai macam makanan khas etnis Tionghoa dan halal untuk dikonsumsi oleh warga Muslim di Kota Pontianak. Pekan kuliner mulai dibuka 28 Maret hingga 5 Maret 2015, katanya.

Ia menambahkan, kawasan Jalan Diponegoro nantinya mirip kawasan Pecinan, karena di situ dibangun pintu gerbang dengan arsitektur Tiongkok dengan warna dominan merah dan lainnya.

Sebelumnya, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak Nurdin menjelaskan, untuk perayaan puncak, selain menggelar stan kuliner, untuk jadwalnya hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni dimulai dengan ritual naga buka mata yang kesemuanya dimiliki oleh Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) yang ada di Kota Pontianak, pada 3 Maret di Kelenteng Kwan Tie Bio mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.

"Setelah itu mereka (kelompok atraksi naga) melakukan kunjungan ke instansi-instansi pemerintah, setiap atraksi naga nantinya akan dikawal oleh aparat kepolisian guna mengatur kelancaran lalu lintas yang dilewati oleh atraksi naga tersebut, kegiatan itu terus berlanjut hingga tanggal 4 Maret," katanya.

Kemudian acara puncaknya, 5 Maret 2015, yakni para pemain replika naga dari berbagai YPK tersebut melakukan atraksinya di kawasan pecinan, yakni Jalan Gajah Mada dan Tanjungpura, yakni dimulai siang hari hingga selesai.

"Malam harinya, ada lagi atraksi `naga bersinar` yang diberikan cahaya berbagai warna lampu sehingga semakin menarik untuk dilihat," katanya.

Setelah acara puncak selesai, maka 6 Maret replika naga yang telah menjalani ritual "buka mata" harus melakukan ritual "tutup mata" di Kelenteng Kwan Tie Bio. Setelah itu, tiruan naga-naga itu dibakar di Kompleks Pemakaman Tionghoa milik YBS Pontianak di Jalan Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, dengan maksud mengirim kembali arwah naga ke kayangan setelah diundang ke bumi untuk membersihkan roh-roh jahat.

"Dari data yang kami peroleh akan ada sepuluh tiruan naga yang akan tampil pada Perayaan CGM, tetapi tidak semuanya melakukan ritual `naga buka mata`. Selain itu, Perayaan CGM di Pontianak juga akan dimeriahkan oleh sejumlah atraksi barongsai dan lainnya," ujar Nurdin.

(A057/F003)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015