Pontianak  (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Pontianak, Kalimantan Barat, selama Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen dari bulan sebelumnya juga terjadi inflasi sebesar 0,43 persen.

"Inflasi sebesar 0,19 persen terjadi karena kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran dan penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran," kata Kepala BPS Kalimantan Barat Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Rabu.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, tertinggi kelompok kesehatan 1,92 persen, disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,73 persen; transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,09 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,65 persen; dan pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,16 persen.

"Untuk kelompok bahan makanan turun atau minus sebesar 1,99 persen; dan kelompok sandang juga minus sebesar 1,86 persen," ujar Badar.

Menurut dia, beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan sepanjang Maret, diantaranya BBM jenis premium, beras, tukang bukan mandor, rokok kretek filter, sotong, rendang, bahan bakar rumah tangga, bawang merah, mie, bubur.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan sepanjang Maret 2015, yakni telur ayam ras, jeruk, emas perhiasan, kangkung, sawi hijau, daging ayam ras, ikan kembung, tarif listrik, tomat sayur, cabai rawit.

Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2015 Kota Pontianak sebesar 1,81 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun Maret 2015 terhadap Maret 2014 sebesar 9,21 persen.

Badar menambahkan dari 82 kota di seluruh Indonesia, tercatat sebanyak 54 kota mengalami inflasi, dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Manokrawi sebesar 0,84 persen, dan terendah di Cilacap sebesar 0,01 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan minus sebesar 1,97 persen, dan terendah di Medan minus sebesar 0,01 persen.

Kemudian, perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, yaitu empat kota mengalami inflasi, yakni tertinggi di Kota Tanjung sebesar 0,38 persen; disusul Sampit sebesar 0,27 persen; Pontianak sebesar 0,19 persen, dan Kota Singkawang sebesar 0,17 persen.

Sementara lima kota lainnya mengalami deflasi, yakni deflasi tertinggi di Kota Balikpapan sebesar 0,17 persen; disusul Banjarmasing sebesar 0,34 persen; Palangkaraya sebesar 0,25 persen; Samarinda sebesar 0,24 persen, dan terendah di Kota Tarakan sebesar 0,01 persen

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015