Sanggau (Antara Kalbar) - Warga Kota Sanggau yang berada di pesisir Sungai Kapuas, di kawasan Beringin dan Pangsuma serta Liku, sempat berebut untuk menangkap ikan, pada Minggu (5/4).
Pasalnya, banyak ikan ditemukan "mabuk" dan mati di sisi Sungai Kapuas di kawasan tersebut.
"Saya dengar ramai warga Beringin, Pangsuma dan Liku berebutan menangkap ikan di Kapuas," cerita Lukman, salah seorang warga Ilir Kota Sanggau.
Hanya saja, menurut Lukman, ikan yang mabuk itu tidak dalam jumlah besar. Namun, sempat membuat warga di tiga kawasan itu turun ke sungai Kapuas.
"Tidak banyaklah ikan yang mabuk itu, tapi warga sempat hebohlah turun menangkapnya," ujar Lukman.
Ditambahkan, beredar informasi di tengah-tengah masyarakat, banyaknya ikan yang mabuk itu dikarenakan pengaruh dari air bekas semprotan saat kebakaran 18 rumah toko (ruko) yang terletak di Jalan Jenderal Akhmad Yani, Kota Sanggau pada Sabtu (4/4).
Dimana air bekas semprotan mengalir dan turun kembali ke Sungai Kapuas.
"Bisa jadi, kan air bekas semprotan itu turun lagi ke Sungai Kapuas. Kan banyak bahan-bahan apa saja yang terbakar itu, tidak menutup kemungkinan mengandung bahan-bahan yang membuat ikan mabuk dan mati," ujarnya.
Sementara Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara, Drs H Gusti Arman M Si mengimbau warga yang berada di bagian hilir tempat turunnya air bekas semprotan itu untuk hati-hati mengkonsumsi air Sungai Kapuas dalam waktu dekat ini.
"Kalau ada informasi demikian, kita minta warga waspada. Kan masih ada juga warga kita yang mengkonsumsi air Sungai Kapuas," imbau nya.
Menurut pria yang disapa Pak Teh ini, sangat logis sekali, jika bekas air semprotan itu bercampur dengan berbagai bahan lain.
"Logis lah, kan bekas menyemprot kebakaran, semua bercampur di situ," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Pasalnya, banyak ikan ditemukan "mabuk" dan mati di sisi Sungai Kapuas di kawasan tersebut.
"Saya dengar ramai warga Beringin, Pangsuma dan Liku berebutan menangkap ikan di Kapuas," cerita Lukman, salah seorang warga Ilir Kota Sanggau.
Hanya saja, menurut Lukman, ikan yang mabuk itu tidak dalam jumlah besar. Namun, sempat membuat warga di tiga kawasan itu turun ke sungai Kapuas.
"Tidak banyaklah ikan yang mabuk itu, tapi warga sempat hebohlah turun menangkapnya," ujar Lukman.
Ditambahkan, beredar informasi di tengah-tengah masyarakat, banyaknya ikan yang mabuk itu dikarenakan pengaruh dari air bekas semprotan saat kebakaran 18 rumah toko (ruko) yang terletak di Jalan Jenderal Akhmad Yani, Kota Sanggau pada Sabtu (4/4).
Dimana air bekas semprotan mengalir dan turun kembali ke Sungai Kapuas.
"Bisa jadi, kan air bekas semprotan itu turun lagi ke Sungai Kapuas. Kan banyak bahan-bahan apa saja yang terbakar itu, tidak menutup kemungkinan mengandung bahan-bahan yang membuat ikan mabuk dan mati," ujarnya.
Sementara Raja Sanggau Pangeran Ratu Surya Negara, Drs H Gusti Arman M Si mengimbau warga yang berada di bagian hilir tempat turunnya air bekas semprotan itu untuk hati-hati mengkonsumsi air Sungai Kapuas dalam waktu dekat ini.
"Kalau ada informasi demikian, kita minta warga waspada. Kan masih ada juga warga kita yang mengkonsumsi air Sungai Kapuas," imbau nya.
Menurut pria yang disapa Pak Teh ini, sangat logis sekali, jika bekas air semprotan itu bercampur dengan berbagai bahan lain.
"Logis lah, kan bekas menyemprot kebakaran, semua bercampur di situ," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015