Putussibau (Antara Kalbar) - Sebanyak 12 pengurus cawangan, Persekutuan Bekas Police Malaysia (PBPM) Semanggang Sarawak berkunjung ke Kabupaten Kapuas Hulu yang diterima oleh Bupati berserta jajaran Pemkab Kapuas Hulu di Pendopo, Senin malam.
    
Ketua rombongan PBPM Nelson Gin menjelaskan, maksud kedatangan mereka ke Kapuas Hulu untuk berwisata sekaligus mengunjungi kerabat dan kaum keluarga yang ada di perbatasan.
      
"Kunjungan kita ini, sudah lama kita rencanakan, semenjak dua tahun lalu. Ini yang pertama. Ke Badau pun meski dekat dengan Lubuk Antu, baru sekarang saya melewatinya," kata Nelson Gin saat ramah tamah.
      
Dikatakan Nelson, selama di Kapuas Hulu, rombongan PBPM akan mengunjungi beberapa objek wisata, salah satunya bukit Tilung di Kecamaan Kalis. "Kita disini selama tiga hari. Jadi kita bebas memilih waktu karena sebagai pensiunan," katanya.
      
Nelson mengaku bangga dengan sambutan hangat Pemkab Kapuas Hulu, sehingga suasana itu menurutnya menjadi sebuah kenangan dan akan disampaikan ke persekutuan PBPM nantinya.
        
"Saya memang tak sangka mendapat sambutan yang begitu hebat malam ini. Kami akan bercerita betapa baiknya sambutan dari pemerintah Kapuas Hulu," puji Nelson.
        
Bupati Kapuas Hulu AM Nasir menyambut baik kunjungan para pensiunan PBPM itu. Ia berpesan, selama di Kapuas Hulu bebas memilih tempat berwisata, seperti halnya yang pernah dilakukan rombongan dari Malaysia sebelumnya.
     
"Wisata di Kapuas Hulu ada Bukit Tilung. Rombongan dari Malaysia ada yang sudah kesana. Mudah-mudah rombongan ini bisa kesana dan dapat "bulu perindu," kelakar Nasir
       
"Yang penting bawa paspor. Jadi dengan waktu beberapa hari ini, bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Kepada rombongan saya pikir bisa melihat peluang apa yang bisa kita kembangkan dalam bidang wisata," sambungnya.
      
Menurut orang nomor satu di bumi Uncak Kapuas ini, antara penduduk Malaysia dengan daerah Kalimantan memiliki hubungan kekerabatan dekat, sehingga banyak kesamaan. "Karena kita masih satu rumpun dan satu daratan," ujar Nasir.
        
Nasir menceritakan, kondisi infrastruktur dari kota Putussibau menuju daerah perbatasan dengan Malaysia dulunya cukup sulit. Sehingga butuh perjuangan berat untuk sampai di batas.
       
"Dulu kondisi jalannya yang masih berlumpur. Sekarang, hampir sudah bagus semua sampai kenangan Badau, sampai ke Pos Lintas Batas," katanya.

Pewarta: Andre

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015