Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh Safrizal Z.A. menyatakan bahwa pemerintah provinsi setempat bakal mengupayakan pemulangan salah seorang gadis asal Aceh yang menjadi korban perdagangan orang di Malaysia.
"Kami upaya mengembalikan saudara ini yang mengalami musibah di Malaysia kembali ke Aceh," kata Safrizal Z.A. di Banda Aceh, Sabtu.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa salah seorang perempuan asal Aceh menjadi korban perdagangan orang di Malaysia. Korban diduga dirudapaksa sejumlah pria saat berada di sana.
Pada saat ini, korban sudah diselamatkan komunitas warga Aceh di Malaysia, dan sedang berupaya dipulangkan ke Indonesia.
Ia mengaku sudah mendengarkan laporan mengenai kasus tersebut dari berbagai pihak yang menemuinya, sekaligus berupaya menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia.
"Kami sudah menghubungi pihak di sana, segala sesuatu saya minta kedutaan Indonesia di Malaysia untuk membantu prosesnya. Kalau butuh biaya pemulangannya, Pemerintah Provinsi Aceh bisa membiayai," ujarnya.
Baca juga: Polisi Bogor gagalkan pemberangkatan 8 TKW ilegal ke Timur Tengah
Mengenai proses hukum, dia mengatakan bahwa kejadian ini bukan kasus yang pertama dan terus berulang.
"Ini bukan kasus yang pertama. Kami minta kepolisian mengungkap agar tidak berulang," katanya.
Selain itu, lanjut dia, sebagai upaya pencegahan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan bupati/wali kota se-Aceh untuk berhati-hati menerima tawaran kerja dari luar negeri.
"Nanti kami akan mengeluarkan nomor tertentu untuk mengonfirmasi apakah jenis usaha mendapat izin atau tidak. Kalau tidak diizinkan, sebaiknya masyarakat tahu dan tidak tertipu atau teperdaya (bekerja di luar negeri). Nanti kami koordinasikan," demikian Safrizal Z.A.
Baca juga: 21 WNI korban TPPO yang dipulangkan dari Myanmar sudah tiba di tanah air