Sukadana (Antara Kalbar) - Setelah sempat dikabarkan hilang saat menangkap ikan di Tanjung Bagan Kecamatan Pulau Maya, Johana (53) akhirnya ditemukan dalam keadaan tanpa nyawa.
Tubuhnya tersangkut diantara pohon bakau di Dusun Kali Satu, Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Senin sore.
Johana sendiri dilaporkan hilang sejak empat hari lalu. Salah seorang keluarga Johana, Muhammad Tamrin mengatakan dirinya merasa gembira jenazah abangnya diketemukan setelah 4 hari dilakukan pencarian di laut oleh tim SAR, BPBD dan masyarakat.
"Alhamdulillah ketemu, walau tetap berduka, kami bersyukur diketemukan, apapun wujudnya kami iklas," kata Muhammad Tamrin.
Diceritakannya, jenazah Johana ditemukan nelayan tersangkut diantara pohon bakau di Dusun Kali Satu Desa Satai Lestari Kecamatan Pulau Maya, Senin sore.
Dari lokasi terakhir korban terjatuh ke lokasi ditemukan, jasadnya terbawa arus air pasang lebih kurang 2 mil laut.
Pihak keluarga, lanjut Tamrin sudah ikhlas dengan peristiwa ini. Namun dirinya minta agar jenazah divisum untuk mengetahui penyebab secara pasti penyebab meninggalnya korban.
"Kami minta untuk dilakukan visum, jika di Puskesmas tidak siap, kami minta ke Ketapang (RSUD Agoes Djam.red)," katanya.
Jenazah dari tempat diketemukan dibawa menggunakan speed milik SAR dan sudah disiapkan ambulan untuk menuju ke lokasi visum.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Tubuhnya tersangkut diantara pohon bakau di Dusun Kali Satu, Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Senin sore.
Johana sendiri dilaporkan hilang sejak empat hari lalu. Salah seorang keluarga Johana, Muhammad Tamrin mengatakan dirinya merasa gembira jenazah abangnya diketemukan setelah 4 hari dilakukan pencarian di laut oleh tim SAR, BPBD dan masyarakat.
"Alhamdulillah ketemu, walau tetap berduka, kami bersyukur diketemukan, apapun wujudnya kami iklas," kata Muhammad Tamrin.
Diceritakannya, jenazah Johana ditemukan nelayan tersangkut diantara pohon bakau di Dusun Kali Satu Desa Satai Lestari Kecamatan Pulau Maya, Senin sore.
Dari lokasi terakhir korban terjatuh ke lokasi ditemukan, jasadnya terbawa arus air pasang lebih kurang 2 mil laut.
Pihak keluarga, lanjut Tamrin sudah ikhlas dengan peristiwa ini. Namun dirinya minta agar jenazah divisum untuk mengetahui penyebab secara pasti penyebab meninggalnya korban.
"Kami minta untuk dilakukan visum, jika di Puskesmas tidak siap, kami minta ke Ketapang (RSUD Agoes Djam.red)," katanya.
Jenazah dari tempat diketemukan dibawa menggunakan speed milik SAR dan sudah disiapkan ambulan untuk menuju ke lokasi visum.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015